Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Baper"nya Seorang Guru

22 Oktober 2024   17:14 Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:35 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Sditmu
Dokpri Sditmu

Dokpri sditmu
Dokpri sditmu

"Baper"nya Seorang Guru

Istilah "guru baper" seringkali digunakan dalam diskusi mengenai peran guru dalam proses pembelajaran. Memahami berbagai interpretasi dari istilah ini dapat membantu kita untuk mengevaluasi diri sendiri. Sebagai guru, kita dapat menggunakan istilah ini untuk merefleksikan sikap dan perilaku kita dalam mengajar.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan dari menjadi guru yang "baper", kita dapat berusaha untuk menjadi guru yang lebih efektif dan inspiratif. Membangun hubungan yang baik dengan siswa. Guru sebaiknya memahami emosi siswa dan meresponsnya dengan tepat adalah salah satu kunci untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa.

Istilah "guru baper" dapat memiliki konotasi positif maupun negatif. Yang terpenting adalah kita sebagai guru mampu memahami konteks penggunaan istilah ini dan berusaha untuk menjadi guru yang selalu memberikan yang terbaik untuk siswa. Istilah "guru baper" memiliki beberapa interpretasi yang berbeda, tergantung pada konteksnya.

1. Guru yang Bawa Perubahan (BaPer):
Arti Positif: Dalam konteks ini, "baper" adalah singkatan dari "bawa perubahan". Guru yang "baper" adalah guru yang proaktif, inovatif, dan memiliki semangat untuk membawa perubahan positif di lingkungan sekolah. Mereka tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga berusaha untuk mengembangkan potensi siswa secara maksimal.
Contoh: Guru yang "baper" akan berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menerapkan metode pembelajaran yang aktif, atau bahkan menginisiasi proyek-proyek sosial di sekolah.

2. Guru yang Terlalu Sensitif:
Arti Negatif: Dalam konteks ini, "baper" merujuk pada guru yang terlalu mudah tersinggung, merasa tersindir, atau terlalu terpengaruh oleh pendapat atau tindakan orang lain, terutama siswa.
Contoh: Guru yang "baper" mungkin akan merasa tersinggung jika ada siswa yang tidak memperhatikan saat pelajaran, atau merasa kecewa jika nilai ujian siswa tidak sesuai harapan.

3. Guru yang Terbawa Emosi:
Arti Netral: Dalam konteks ini, "baper" mengacu pada guru yang mudah terbawa emosi dalam situasi tertentu, baik itu emosi positif maupun negatif.
Contoh: Guru yang "baper" mungkin akan merasa sangat senang ketika melihat siswanya berhasil mencapai suatu prestasi, atau merasa sangat sedih ketika ada siswa yang mengalami kesulitan.

Sebenarnya, tidak ada definisi yang mutlak benar atau salah mengenai "guru baper". Semua tergantung pada sudut pandang dan konteks pembicaraan. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa seorang guru idealnya memiliki keseimbangan antara empati, profesionalisme, dan kemampuan untuk mengelola emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun