"Siapa menabur angin, dia akan menuai badai" peribahasa tersebut sangat relevan dengan situasi ini. Ketika kita lalai dalam menjalankan kewajiban dan banyak melakukan perbuatan maksiat, maka kita sebenarnya sedang menabur benih-benih masalah dalam hidup kita.
Lalai pada dasarnya adalah perbuatan yang mengabaikan kewajiban baik kepada Tuhan, diri sendiri, maupun sesama akan membuat kita kehilangan arah dan tujuan hidup.
Maksiat adalah perbuatan yang melanggar aturan agama dan moral akan membawa dampak negatif, baik secara psikologis maupun sosial.
Masalah biasanya akan muncul diakibatkan dari kelalaian dan maksiat, masalah akan datang bertubi-tubi, mulai dari masalah pribadi, keluarga, hingga masalah yang lebih besar.
Setiap perbuatan pasti memiliki konsekuensi. Maksiat yang dilakukan berulang kali akan semakin memperberat beban masalah yang harus kita tanggung. Ketika kita terus-menerus melakukan perbuatan buruk, maka pintu-pintu kebaikan akan tertutup bagi kita. Maksiat juga melemahkan iman kita, sehingga kita kehilangan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup.
Solusi terbaik dalam menghadapi begitu banyak persoalan adalah dengan introspeksi diri yaitu melakukan evaluasi diri secara jujur. Identifikasi kesalahan dan kelemahan yang ada pada diri kita.
Kembalilah kepada Allah dengan tulus dan menyesali segala dosa yang telah diperbuat (taubat nasuha). Ubahlah perilaku dan kebiasaan buruk menjadi lebih baik dengan cara memperbanyak ibadah, membaca Al-Quran, dan berdoa.
Pastikan bergaul dengan orang-orang baik. Carilah lingkungan yang positif akan sangat membantu dalam proses perbaikan diri. Teruslah bersabar dan tawakal. Setiap masalah pasti ada solusinya. Jangan putus asa dan teruslah berusaha.
Kita perlu memahami bahwa setiap kejadian yang terjadi dalam hidup kita adalah kehendak Allah. Namun, kita tetap memiliki kebebasan untuk memilih dan bertindak. Dengan kata lain, Allah telah menentukan takdir kita, tetapi kita yang menentukan bagaimana kita akan menjalani takdir tersebut.