Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Tua Murid adalah Raja

26 Mei 2024   17:35 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:57 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Tua Murid adalah Raja

Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang,   marah atau tidak marah adalah pilihan tersulit ketika berhadapan dengan orang tua murid. Kami diajarkan untuk selalu menyampaikan terima kasih atas segala masukan dan  memohon maaf atas segala kesalahan. Doktrin bahwa orang tua adalah raja membuat kami harus benar-benar memberikan pelayanan terbaik dan tidak bisa "melawan" meski ada saatnya kami benar.

Para guru memang terbiasa menghadapi orang tua murid yang sering komplain dan protes ketika ada hal yang tidak berkenan dengan anaknya. Yakinlah bahwa dengan kesabaran dan strategi yang tepat maka kita dapat membangun hubungan yang positif dengan orang tua dan menyelesaikan masalah dengan efektif. 

Berikut beberapa kiat jika ada perilaku orang tua murid yang sering komplain dan protes layaknya seorang raja:

1. Tetap Tenang dan Profesional:

Penting untuk selalu menjaga ketenangan dan bersikap profesional saat menghadapi orang tua yang komplain. Hindari terbawa emosi atau membalas dengan nada tinggi, meskipun Anda merasa kesal.
Dengarkan dengan seksama keluhan orang tua dan tunjukkan bahwa Anda memahami kekhawatiran mereka.
Gunakan bahasa tubuh yang positif, seperti menjaga kontak mata dan tersenyum ramah.

2. Pahami Akar Permasalahan:

Sebelum merespon, luangkan waktu untuk memahami akar permasalahan dari keluhan orang tua. Tanyakan pertanyaan klarifikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat. Hindari membuat asumsi tentang apa yang mendasari keluhan orang tua.

3. Berikan Informasi yang Jelas dan Objektif:

Jelaskan situasi kepada orang tua dengan jelas, objektif, dan berdasarkan fakta.
Hindari menyalahkan orang lain atau membuat pernyataan yang tidak dapat dibuktikan. Jika memungkinkan, tunjukkan bukti yang mendukung penjelasan Anda, seperti dokumentasi atau hasil penilaian.

4. Tunjukkan Empati dan Pemahaman:

Akui dan validasi perasaan orang tua, meskipun Anda tidak selalu setuju dengan mereka. Tunjukkan bahwa Anda memahami kekhawatiran mereka dan bahwa Anda ingin membantu menyelesaikan masalah. Hindari bersikap defensif atau meminimalisir kekhawatiran orang tua.

5. Bekerja Sama untuk Menemukan Solusi:

Libatkan orang tua dalam mencari solusi untuk masalah yang dihadapi. Tanyakan saran dan ide mereka tentang bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara yang konstruktif. Bekerjasamalah untuk menemukan solusi yang terbaik untuk anak dan semua pihak yang terlibat.

6. Jaga Komunikasi yang Terbuka dan Teratur:

Jaga komunikasi yang terbuka dan terjalin dengan baik dengan orang tua. Berikan informasi secara berkala tentang perkembangan anak di kelas.
Adakan pertemuan individual dengan orang tua secara berkala untuk membahas kemajuan anak dan masalah yang mungkin timbul.

7. Libatkan Pihak Lain jika Diperlukan:

Jika Anda merasa kesulitan untuk menyelesaikan masalah dengan orang tua, jangan ragu untuk melibatkan pihak lain, seperti kepala sekolah, konselor, atau psikolog. Bekerjasamalah dengan tim profesional untuk menemukan solusi terbaik bagi anak dan semua pihak yang terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun