Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pesan Moral: Burung Elang dan Petani

13 April 2024   17:41 Diperbarui: 13 April 2024   17:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Elang dan Petani

Cerita tentang burung elang dan petani memiliki banyak versi, dengan berbagai pesan moral yang bisa dipetik. Berikut beberapa versi yang populer:
Versi 1: Elang dan Kalkun
Di versi ini, seekor elang muda terluka dan jatuh dari sarangnya. Seorang petani menemukannya dan membawanya pulang untuk dirawat. Elang muda itu dibesarkan bersama kalkun peliharaan sang petani. Seiring waktu, elang muda itu mulai berperilaku seperti kalkun, berjalan di tanah dan makan biji-bijian.

Suatu hari, seorang teman petani yang mengunjungi rumah tersebut melihat elang itu dan berkata, "Itu bukan kalkun! Dia adalah elang! Dia seharusnya terbang tinggi di langit, bukan berjalan di tanah!"

Petani itu tidak percaya. Dia mencoba melatih elang untuk terbang, tetapi elang itu tidak bisa. Elang itu telah terbiasa dengan kehidupan yang mudah di tanah dan tidak memiliki kekuatan atau kemauan untuk terbang.

Cerita ini mengajarkan tentang pentingnya menemukan potensi sejati dan tidak membiarkan diri kita dibatasi oleh lingkungan atau kebiasaan. Elang adalah burung yang mulia yang diciptakan untuk terbang tinggi, bukan untuk berjalan di tanah.

Versi 2: Elang dan Telur Ayam
Versi ini mirip dengan versi 1, tetapi dengan beberapa perbedaan. Dalam versi ini, elang betina kehilangan telurnya dan seekor ayam betina mengerami telur elang tersebut. Ketika telur elang menetas, anak elang dibesarkan oleh ayam dan belajar berperilaku seperti ayam.

Anak elang itu tidak pernah tahu bahwa dia adalah elang dan tidak pernah belajar terbang. Suatu hari, dia melihat seekor elang lain terbang tinggi di langit dan merasa iri. Dia mencoba terbang, tetapi dia tidak bisa. Dia terlalu berat dan tidak memiliki kekuatan yang diperlukan.

Cerita ini juga mengajarkan tentang pentingnya menemukan potensi sejati dan tidak membiarkan diri kita dibatasi oleh lingkungan atau kebiasaan. Elang adalah burung yang mulia yang diciptakan untuk terbang tinggi, bukan untuk hidup di tanah seperti ayam.

Versi 3: Elang dan Petani yang Baik Hati
Versi ini lebih positif dan fokus pada hubungan simbiosis antara elang dan petani. Seorang petani yang baik hati menemukan seekor elang muda yang terluka dan merawatnya hingga sembuh. Elang itu kemudian menjadi sahabat petani dan membantunya dengan mengusir hama dari ladangnya.

Cerita ini mengajarkan tentang pentingnya persahabatan dan kerjasama. Elang dan petani saling membantu dan mendapatkan keuntungan dari hubungan mereka. Elang mendapatkan makanan dan tempat tinggal, sedangkan petani terhindar dari hama yang merusak tanamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun