Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Belajar dari Putri Kecil Umar bin Abdul Aziz

3 April 2024   17:08 Diperbarui: 3 April 2024   17:11 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar dari Putri Kecil Umar Bin Abdul Aziz

Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz lahir di di Hulwan, sebuah desa di Mesir, tahun 61 H atau sekitar 681 M. Umar bin abdul Aziz besar di lingkungan istana, di mana dia hidup dengan kekayaan yang melimpah.

Meskipun demikian, kedua orang tua Umar bin Abdul Aziz tidak lupa untuk membekalinya dengan ilmu agama. Ayahandanya mengirim Umar ke Madinah untuk berguru kepada Ubaidillah bin Abdullah. Bahkan sejak kecil, Umar bin Abdul Aziz bergaul dengan para pemuka agama, ahli fikih, dan ulama.

Suatu hari dikisahkan bahwa putri kecil Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu di pangkuannya saat hari lebaran. Maka Umar bertanya, "Apa yg membuatmu menangis?!".

Sang putri kecil menjawab, "Semua anak-anak memakai baju baru. Sementara aku yg putri seorang Amirul Mukminin memakai baju lama..!!".

Umar gak kuasa mendengar tangis putrinya langsung menemui bendahara Baitul Maal dan berkata kepadanya, "Bisakah gajiku bulan depan engkau berikan sekarang ?

Bendahara bertanya, "Kok tumben wahai Amirul Mukminin, ada apa?!".
Umar pun menceritakan permasalahannya. Sehingga akhirnya bendahara memakluminya dan berkata, "Gaji bulan depan bisa saya berikan sekarang, tapi dengan satu syarat!.

Umar dg antusias bertanya, "Apa satu syarat itu?!".

Bendahara menjawab, "Wahai Umar, sanggupkah engkau menjamin dirimu hidup sampai bulan depan, agar engkau bisa bekerja dg gaji yg telah aku berikan di awal ?

Mendengar syarat itu Umar langsung meninggalkan sang bendahara dan langsung pulang. Anak-anaknya bertanya, "Apa yg terjadi wahai ayahku?!".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun