Mohon tunggu...
Mudrikah
Mudrikah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa/Universitas Alma Ata

Saya suka hal yang menginspirasi dan memiliki makna untuk dapat diterapkan dikehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Kampus Mengajar 7 Tingkatkan Literasi Numerasi Siswa SDN 2 Sabdodadi Melalui "Sinau Dolanan Angka"

13 September 2024   21:13 Diperbarui: 13 September 2024   21:15 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan ular tangga angka (dokpri)

Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam membentuk fondasi keterampilan literasi dan numerasi siswa. Di era yang semakin mengutamakan kompetensi kognitif ini, upaya meningkatkan literasi dan numerasi di kalangan siswa sekolah dasar terus menjadi perhatian utama. Salah satu inisiatif yang mendukung peningkatan ini adalah program Kampus Mengajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada batch ke-7, mahasiswa yang tergabung dalam Kampus Mengajar di SDN 2 Sabdodadi memanfaatkan metode inovatif bernama Sinau Dolanan Angka untuk meningkatkan literasi numerasi siswa. 

Kondisi literasi numerasi di Indonesia, berdasarkan hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), menunjukkan bahwa banyak siswa yang masih kesulitan memahami konsep-konsep dasar matematika. SDN 2 Sabdodadi tidak terkecuali, di mana hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa siswa kelas bawah (kelas 1-3) memiliki keterbatasan dalam memahami operasi dasar seperti penjumlahan dan pengurangan. Sebagai respons terhadap tantangan ini, mahasiswa Kampus Mengajar 7 berkolaborasi dengan guru-guru setempat untuk menciptakan sebuah metode pembelajaran yang menarik dan efektif, yang dikenal sebagai Sinau Dolanan Angka.

Konsep Sinau Dolanan Angka

Sinau Dolanan Angka merupakan pendekatan pembelajaran berbasis permainan tradisional yang diadaptasi untuk melibatkan konsep numerasi. Melalui permainan ini, siswa diajak untuk bermain sambil belajar menghitung, mengenal angka, dan memahami operasi dasar matematika. Beberapa permainan yang digunakan antara lain:

  • Congklak Angka: Diadaptasi dari permainan congklak tradisional, siswa bermain dakon sambil belajar berhitung dan ketika siswa tersebut menembak dan mendapatkan poin sedangkan teman yang terkena tembakan mendapatkan soal literasi numerasi
  • Ular tangga angka: Pada permainan ular tangga ketika siswa akan mendapatkan kesempatan naik/turun maka harus menjawab soal terlebih dahulu 
  • Teka-Teki Matematika: Sebuah permainan tebak-tebakan yang melibatkan operasi matematika sederhana, seperti perkalian, pembagian, dan pengurutan angka.

 Dengan mengombinasikan aspek permainan dan pembelajaran, metode ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika, yang pada gilirannya akan memperkuat literasi numerasi mereka. 

Program ini dilaksanakan selama enam bulan oleh mahasiswa Kampus Mengajar 7, yang bekerja sama dengan guru-guru di SDN 2 Sabdodadi. Sebelum implementasi, mahasiswa melakukan asesmen awal untuk mengetahui tingkat literasi numerasi siswa, kemudian menentukan permainan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing kelas.

Setiap minggu, satu sesi Sinau Dolanan Angka diadakan di sekolah, dengan durasi sekitar 90 menit. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, di mana masing-masing kelompok bertanggung jawab untuk memandu dan mendampingi siswa dalam bermain. Setiap sesi diawali dengan penjelasan singkat mengenai aturan permainan dan konsep matematika yang akan dipelajari, diikuti dengan praktik langsung di lapangan.

Setelah pelaksanaan selama beberapa bulan, hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan numerasi siswa. Dari asesmen akhir yang dilakukan, rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dasar meningkat sekitar 30%. Sebelum program dimulai, hanya sekitar 45% siswa kelas 2 dan 3 yang mampu menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan dengan benar. Setelah program berlangsung, angka ini meningkat menjadi 75%.

Selain peningkatan numerasi, ada juga perubahan positif dalam sikap siswa terhadap pelajaran matematika. Banyak siswa yang awalnya merasa takut atau bosan dengan pelajaran ini, menjadi lebih antusias dan bersemangat. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif mereka selama sesi permainan dan peningkatan keterlibatan mereka dalam kelas matematika reguler.

Guru-guru di SDN 2 Sabdodadi juga memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Mereka mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan relevan dengan konteks lokal. Guru-guru juga melaporkan bahwa metode ini membantu memperkuat konsep yang diajarkan di kelas, sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun