Mohon tunggu...
Mubaroq Dinata
Mubaroq Dinata Mohon Tunggu... wiraswasta -

Mengaku Pecinta Buku & Perindu Pendakian. Tapi sekarang paling males baca buku kecuali cerpen. Dulu pernah bercita-cita aktif menulis. Tapi ternyata menulis apapun itu tulisannya tidak semudah membalikkan kertas koran. Kini menjadi pekerja Kemensos: PKH. Tinggal di Kotabumi - Lampung Utara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pahlawan Kita Tak Mesti Sama

2 Oktober 2011   17:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:24 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tokoh memiliki pendukungnya sendiri. Dan setiap opini akan ada audiens-nya masing-masing.

Syamil Basayev, tokoh perjuangan rakyat muslim Chechnya. Perjuangannya melawan invasi Rusia terhadap negerinya. Ia membajak pesawat dan menyandera rumah sakit untuk menjelaskan kepada dunia apa sebenarnya yang terjadi, hingga bergerilya ke dalam hutan untuk memperjuangkan tanah airnya. Bagi rakyat muslim, ia seorang pahlawan. Namun bagi pemerintahan Kremlin beserta dunia barat, ia seorang teroris.

Ada lagi Robin Hood, sesosok pahlawan pada abad pertengahan di Inggris. Legendanya menceritakan bagaimana ia menguras timbunan kekayaan para kaum bangsawan pada malam hari, kemudian dibagi-bagikannya kepada rakyat miskin agar bisa makan. Tentu para bangsawan kala itu sangat ingin memenggal kepalanya, karena ia merupakan seorang pencuri kekayaan mereka. Namun, ia berada di hati terdalam kalangan rakyat miskin.

Begitupun yang terjadi terhadap as-syahid Sayyid Quthb di Mesir. gamal abdul nasser menghadiahinya hukuman gantung, karena ia memperjuangkan nilai Islam yang lurus, yang terbebas dari nilai-nilai penindasan ideology busuk amerika. Bahkan, algojo hukuman gantungnya pun tertipu dan tak tahu, apakah yang hendak ia gantung tersebut benar-benar seorang pahlawan atau penjahat. Sesaat ketika sang syahid hendak menjalani hukumannya, algojo tersebut meminta agar sang terhukum mengucapkan syahadat. Berulang ia mengatakan permintaannya agar mengucapkan syahadat, namun sang syahid hanya diam. Dan akhirnya iapun berkata bahwa mengapa ia bisa berdiri di tiang gantungan untuk mati, justru karena ia berkeras terhadap penguasa untuk menegakkan syahadat semampu ia dapat.

Begitulah, seorang yang kita sebut pahlawan, mungkin bagi orang lain ia adalah sesosok teroris, atau seseorang yang banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan bagi penguasa. Seorang penjahat; pencuri, bisa saja di lain hati orang ia merupakan sesosok pahlwan yang menyelamatkan nyawa kalangan orang-orang miskin. Dan kita semua bebas & tak perlu takut menentukan siapakah yang layak bergelar pahlawan menurut kita, tidak peduli orang lain akan menyebutnya sebaliknya. Karena kita hidup dalam dunia demokrasi, yang mana didengang-dengungkan oleh amerika.

wallahu a'lam.

kunjungi juga blog saya:

http://mubaroqdinata.blogspot.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun