Mohon tunggu...
Mahmudi Ilyas
Mahmudi Ilyas Mohon Tunggu... -

just ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Sembarangan Isi Ulang Pulsa SIM Card Prabayar

12 Januari 2012   15:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di benak Anda saat ada SMS masuk ke ponsel kita? Dalam hati mungkin bertanya-tanya, bisa jadi ini adalah pesan penting dari keluarga, sahabat, ataupun rekan bisnis kita. Tapi ada kalanya SMS tersebut adalah SMS iklan dari nomor ponsel yang tidak kita kenal yang misalnya begini "Segera dapatkan eTIKET Promo Penerbangan Domestik & International Online Booking. CS. 021-xxxxxxxx klik www.xyz.com". Mungkin kita masih memaklumi, "wajarlah namanya orang cari duit..." Namun apa jadinya jika SMS iklan tersebut datang berkali-kali pada waktu yang tidak tepat? Menjengkelkan pastinya..

Seperti yang saya alami beberapa minggu ini, saat tengah malam waktunya orang tidur, mampirlah SMS iklan yang tidak cuma sekali, bahkan 3 sampai 4 kali. Pernah juga pas jam kerja, pas lagi konsentrasi ke pekerjaan, datang lagi SMS model beginian. Lantas, What's wrong?

Teringat, beberapa bulan yang lalu di perjalanan kehabisan pulsa, telfon gak bisa, sms pun tak cukup. Terpaksalah beli di konter penjual pulsa prabayar yang bukan langganan saya. "Ehm... Mungkin gara-gara ini" pikir saya, bisa jadi si penjual pulsa tidak bertanggung jawab dengan menjual database nomor ponsel customernya, saat itu saya menulis nomor di selembar kertas yang sudah hampir penuh dengan nomor-nomor ponsel lainnya.

Jadi iseng deh buka wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Spam#Pesan_instan, nyari definisi yang pas buat SMS spam, ketemu deh kalimat seperti ini. Spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Spam pesan instan memanfaatkan sistem dari pesan instan. Meskipun memiliki banyak kekurangan dibandingkan surat elektronik, menurut laporan dari Ferris Research, 500 juta spam pesan instan yang dikirim pada tahun 2003, jumlahnya naik dua kali lipat dibanding tahun 2002. Spam pesan instan cenderung tidak diblokir oleh firewall sehingga saluran ini sangat berguna bagi para spammers.

Alhasil, sekarang jadi sibuk memblokir nomor-nomor tak dikenal si pengirim sms spam. Memang sih, terkadang kita butuh content yang ditawarkan pengirim SMS tersebut, tapi menurut saya mbah Google masih cukup sakti untuk meringankan kebutuhan kita akan informasi.

Semoga bermanfaat, Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun