Mohon tunggu...
Mudhaffar Hasiib
Mudhaffar Hasiib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Health Student at Airlangga University

saya mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, dan saya tertarik membahas isu tentang kesehatan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pentingnya Cukai Rokok dan Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) untuk Mewujudkan Indonesia Sehat

13 Agustus 2024   07:30 Diperbarui: 13 Agustus 2024   07:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menurut Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 perokok aktif di Indonesia mencapai hingga 70 juta orang, dan mirisnya 7,4 persen merupakan perokok aktif usia 10-18 tahun. Nikotin merupakan zat adiktif pada rokok yang dapat menyebabkan kecanduan, sehingga para perokok aktif sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok. Rokok tidak hanya berbahaya bagi penggunanya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar yang tidak sengaja ikut menghirup asap rokok atau disebut perokok pasif.  Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat rokok diantaranya, kanker, gangguan pernapasan, dan jantung koroner.

Selain itu minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) kini semakin banyak di pasaran. Tentu saja hal ini dapat berpotensi menyebabkan semakin bertambahnya kasus diabetes mellitus. Sesuai dengan data International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021 sebanyak 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia, dan diprediksi akan bertambah menjadi 28,6 juta pada 2045. Saat ini diabetes mellitus tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga remaja, bahkan anak-anak. Sama halnya dengan rokok, minuman berpemanis dalam kemasan juga dapat memicu sugar craving, yaitu ketagihan untuk selalu mengkonsumsi makanan atau minuman manis.

Penyebab utama tingginya perokok aktif dan kasus diabetes di Indonesia adalah masih banyaknya beredar rokok dan MBDK dengan harga terjangkau di pasaran. Jika tidak diberlakukan cukai, maka akan semakin parah dan hancur generasi penerus bangsa Indonesia, akan banyak anak-anak mengidap jantung koroner, gagal ginjal, dan diabetes mellitus.  Konsep   dasar   cukai   adalah pemberlakuan pungutan tambahan pada produk atau layanan tertentu sehingga menaikkan harga produk tersebut. Strategi ini telah  terbukti efektif dalam mengurangi  peredaran dan konsumsi produk tertentu karena konsumen terkendala oleh harga yang lebih tinggi (Williem & Julitawaty, 2024:179).

Oleh karena itu cukai rokok dan MBDK sangat berperan untuk menekan angka kematian akibat rokok dan diabetes mellitus. Cukai akan memaksa masyarakat lama-lama akan terbiasa menerapkan pola hidup sehat. Tidak hanya itu saja, sebagai masyarakat yang bijak, kita harus lebih aware terhadap kesehatan.

REFERENSI

Williem, C. A., & Julitawaty, W. (2024). PERAN KEBIJAKAN EKSTENSIFIKASI CUKAI DALAM MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA. JurnalAkuntansi,Keuangan,PerpajakandanTataKelolaPerusahaan(JAKPT), Volume1, N.

Kementerian Kesehatan. (2024, Mei 29). Perokok Aktif di Indonesia Tembus 70 Juta Orang, Mayoritas Anak Muda. Retrieved from kemkes: https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/perokok-aktif-di-indonesia-tembus-70-juta-orang-mayoritas-anak-muda

Ramadhani, T., Aulia, U., & Putri, W. A. (2024). Bahaya Merokok Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 3(1), 185-195.

Saragih, A. M., Siregar, H. K., Aji, Y. G. T., Pangaribuan, S. M., & Siregar, S. W. (2024). Studi Korelasi Peran Dukungan Keluarga dalam Meningkatkan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing), 5(1), 84-90.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun