Nashirol haqi, begitu indahnya sebagai penolong kebenaran, sekecil apapun. Suatu kewajiban yang mulia, yakni mengajak dalam kebaikan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara. Hendaklah di antara kalian segolongan umat menyerukan pada kebaikan, mengajak berbuat baik, dan mencegah perbuatan mungkar/aniaya(QS. Ali Imron: 104). Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat(HR. Bukhori no. 3202). Islam merupakan agama nasihat. Agama itu adalah nasihat(HR. Muslim:82).
Menilik petuah Ali Bin Abi Tholib bahwa kejahatan yang dikoordinir akan mengalahkan kebaikan yang tidak dikoordinir. Sejalan dengan nasihat Imam Safi'i, jika tidak disibukkan dengan kebaikan-kebaikan maka kalian akan disibukan dengan keburukan. Sebuah keniscayaan setiap muslim  menjadi dai untuk mengajak(dakwah) dalam arti luas sesuai kapasitas masing-masing dengan pikiran, harta, benda, tenaga, dan sebagainya. Watawashou bilhaqi watawashou bishshobri(Saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran), perintah dalam Alquran Al Ashr:3. Begitu besar kompleksitas problematika dalam keseharian sehingga peran serta kepedulian kaum muslim sangat dibutuhkan sebagai nashirol haqi. Peran di mana saja, kapan saja, dan sekecil apapun dibutuhkan. Sekali lagi, setiap muslim adalah dai.
Jika kalian berbuat baik berarti kalian berbuat baik untuk dirimu sendiri(Al Isro': 7). Semoga seluruh aktivitas menjadi darul haqi darul amal ibadah simultan dunia akhirat. Yang pada akhirnya, kita tergolong orang-orang yang husnul khotimah. Wallohu a'lam bishshowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H