Mohon tunggu...
Muda Isriyah
Muda Isriyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Konselor, Dosen, Penulis, Asesor BAN PAUD dan PNF

menulislah agar dikenang selamanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan dan Dampak Kepala Sekolah dengan Karakteristik Facade Leader

11 November 2024   11:50 Diperbarui: 11 November 2024   12:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Visitasi Tanggul Jember

Kehadiran pemimpin dengan karakteristik Facade Leader dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan kerja dan kinerja tim. Meskipun di permukaan mereka tampak mendukung, dampak jangka panjang dari kepemimpinan yang penuh kamuflase ini sering kali merugikan. Berikut adalah beberapa dampak dari pemimpin Facade Leader:

  • Menurunnya Kepercayaan dalam Tim
    Ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan seorang Facade Leader menyebabkan anggota tim sulit untuk mempercayai pemimpinnya. Ketika tim merasa bahwa pemimpin mereka hanya berpura-pura dan manipulatif, kepercayaan berkurang, yang berdampak pada kerja sama dan efektivitas tim secara keseluruhan.
  • Moral dan Motivasi Kerja yang Rendah
    Karena pemimpin Facade Leader cenderung tidak tulus dalam mendukung perkembangan atau kesejahteraan tim, anggota tim merasa kurang dihargai dan didukung. Hal ini dapat menurunkan semangat kerja dan motivasi, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas individu dan tim.
  • Lingkungan Kerja yang Tidak Kondusif
    Dengan adanya pemimpin yang manipulatif, lingkungan kerja menjadi tidak kondusif karena anggota tim harus berhati-hati dalam berinteraksi. Budaya kerja yang seharusnya terbuka dan kolaboratif bisa tergantikan dengan rasa ketidaknyamanan dan ketakutan untuk berbicara atau berinovasi.
  • Stagnasi dan Minimnya Inovasi
    Facade Leader seringkali hanya mendukung ide-ide yang menguntungkan citra mereka atau yang tidak mengancam posisi mereka. Hal ini menghambat tim untuk berkembang dan berinovasi. Kurangnya dukungan untuk ide-ide baru menyebabkan stagnasi, yang mengurangi kemampuan organisasi atau tim untuk beradaptasi dengan perubahan.
  • Tingginya Tingkat Stres dan Burnout
    Ketidakkonsistenan dan manipulasi yang dilakukan pemimpin Facade Leader dapat menimbulkan stres dan kelelahan emosional di kalangan anggota tim. Mereka merasa perlu menjaga sikap di sekitar pemimpin atau merasa tidak dihargai, yang seiring waktu dapat menyebabkan burnout.
  • Penurunan Kualitas Kinerja dan Produktivitas
    Ketika tim tidak merasa termotivasi atau percaya pada pemimpinnya, kualitas kinerja pun akan menurun. Facade Leader lebih peduli pada tampilan luar daripada pencapaian sebenarnya, yang berarti mereka mungkin tidak mengarahkan tim pada tujuan jangka panjang yang berkualitas.
  • Turnover yang Tinggi
    Anggota tim yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan manipulatif cenderung mencari lingkungan kerja yang lebih mendukung dan autentik. Tingginya turnover atau pergantian anggota tim dapat merugikan organisasi karena menyebabkan hilangnya bakat dan pengalaman, serta meningkatnya biaya untuk merekrut dan melatih anggota baru.
  • Budaya Kerja yang Tidak Sehat
    Gaya kepemimpinan yang manipulatif dan berpura-pura dapat membentuk budaya kerja yang penuh dengan ketidakjujuran dan kepura-puraan. Anggota tim mungkin merasa perlu beradaptasi dengan sikap pemimpin, yang akhirnya mengarah pada perilaku yang kurang sehat di tempat kerja, seperti berpura-pura setuju atau hanya bekerja demi tampilan, bukan karena dedikasi yang tulus.
  • Hilangan Rasa Kepemilikan dan Tanggung Jawab pada Anggota Tim
    Facade Leader yang kurang transparan dan hanya fokus pada citra pribadi membuat anggota tim kehilangan rasa memiliki terhadap pekerjaan atau organisasi. Mereka mungkin merasa bahwa upaya mereka tidak dihargai, sehingga mereka cenderung tidak merasa bertanggung jawab atau terlibat penuh dalam tugas mereka.
  • Kehilangan Reputasi Organisasi dalam Jangka Panjang
    Pada akhirnya, pemimpin dengan gaya facade ini dapat menurunkan reputasi organisasi. Ketika rekan kerja, mitra, atau publik mengenali ketidaktulusan atau manipulasi, organisasi kehilangan kepercayaan dari pihak luar, yang berdampak negatif pada citra dan kredibilitas jangka panjang.

Kepemimpinan yang autentik, transparan, dan konsisten sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Facade Leader yang lebih berfokus pada pencitraan pribadi daripada dampak nyata akan menimbulkan dampak negatif yang sulit dipulihkan, baik bagi tim maupun bagi organisasi secara keseluruhan.

Bagaiman MenghadapiPemimpin dengan Gaya Facade Leader
Menghadapi pemimpin dengan gaya Facade Leader memerlukan kehati-hatian serta pendekatan strategis agar tetap bisa menjalankan pekerjaan dengan baik, menjaga kesehatan mental, dan tetap profesional dalam lingkungan kerja. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan:

  • Kenali Pola dan Batasan yang Dimiliki Pemimpin
    Amati perilaku pemimpin untuk memahami kapan dan bagaimana mereka cenderung menunjukkan sikap manipulatif. Memahami pola ini membantu menentukan kapan sebaiknya berinteraksi langsung, kapan harus berhati-hati, dan kapan sebaiknya menjaga jarak dari situasi yang berpotensi menjadi manipulatif.
    Fokus pada Kinerja Pribadi dan Profesionalisme
  • Tetap fokus pada tugas dan tanggung jawab yang diemban, tunjukkan kinerja yang profesional dan objektif, serta hindari terlibat dalam intrik atau permainan citra yang diciptakan oleh pemimpin. Dengan tetap berfokus pada kualitas kerja, Anda membangun reputasi profesional yang baik di luar kendali pemimpin tersebut.
  • Bangun Aliansi Positif dalam Tim
    Carilah dukungan dari rekan kerja atau anggota tim yang memahami situasi dan memiliki nilai yang sama. Aliansi positif ini dapat membantu menjaga semangat dan memberikan dukungan emosional, serta menciptakan ruang aman untuk berdiskusi secara jujur tentang dinamika kepemimpinan yang dihadapi.
  • Jaga Komunikasi yang Terdokumentasi dengan Baik
    Dokumentasikan komunikasi atau instruksi dari pemimpin secara tertulis, baik melalui email, pesan, atau catatan pertemuan. Dokumentasi ini berguna untuk menjaga kejelasan tugas dan menghindari interpretasi yang salah atau menyalahkan di kemudian hari.
  • Gunakan Empati tetapi Jaga Batasan
    Facade Leader mungkin menunjukkan sisi manipulatif karena mereka sendiri merasa tidak aman atau memiliki tekanan untuk mempertahankan citra. Memahami bahwa tindakan mereka bisa disebabkan oleh kelemahan atau ketakutan bisa membantu menghadapi mereka dengan lebih tenang, tetapi tetap menjaga batasan agar tidak terpengaruh secara emosional.
  • Tentukan Batasan Emosional dan Hindari Terlibat Secara Pribadi
    Hindari terlibat terlalu dalam secara emosional, terutama ketika pemimpin tampak manipulatif atau berpura-pura peduli. Menjaga jarak emosional membantu melindungi diri dari kekecewaan dan burnout akibat menghadapi sikap yang tidak tulus.
  • Ajukan Pertanyaan yang Terarah dan Klarifikasi Tujuan
    Saat menerima instruksi atau pengarahan dari pemimpin, ajukan pertanyaan yang langsung terkait dengan tujuan dan hasil akhir. 
  • Langkah ini bisa  mendapatkan kejelasan dan memastikan bahwa pemimpin menyampaikan informasi secara konsisten.
    Tetap Terbuka untuk Feedback dari Luar
    Carilah mentor, rekan kerja dari luar organisasi, atau teman di bidang profesional yang serupa untuk mendapatkan perspektif yang objektif. Orang luar sering kali dapat memberikan masukan yang membantu melihat situasi dari sudut pandang berbeda dan menawarkan saran yang konstruktif.
  • Berikan Umpan Balik secara Strategis
    Jika situasi memungkinkan, sampaikan umpan balik secara halus dan strategis kepada pemimpin. Fokuskan umpan balik pada situasi atau proyek tertentu dan hindari kritik langsung terhadap kepribadiannya. Gunakan bahasa yang sopan dan konstruktif untuk menjaga hubungan baik.
  • Pertimbangkan Jalur Eskalasi atau Alternatif
    Jika dampak dari kepemimpinan ini terlalu merugikan, seperti memengaruhi kesehatan mental, kinerja tim, atau reputasi profesional, pertimbangkan jalur eskalasi dengan melibatkan HR atau atasan yang lebih tinggi. Dalam kasus yang ekstrem, pertimbangkan pula pilihan alternatif, seperti mencari peluang di lingkungan kerja yang lebih mendukung.

Menghadapi pemimpin dengan gaya Facade Leader memerlukan kesabaran, kejelian, dan fokus untuk menjaga diri sendiri tetap profesional. Pendekatan ini juga dapat membangun ketahanan pribadi dan keterampilan beradaptasi yang baik dalam menghadapi berbagai tipe kepemimpinan.

#Mudafiatun Isriyah

#Penulis Terbaik Perpusnas Tahun 2021

#Dosen, Asesor BAN PDM, Konselor, Mediator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun