Pertamina Riwayatmu Dulu
Oleh Muchwardi Muchtar
Orang yang pernah bekerja di PT. Pertamina (Persero), d/h PN Pertamina tentu ingat, bahwa 10 Desember 1957 adalah kelahiran Perusahaan Tambang Minyak dan Gasbumi Negara (PERTAMINA) yang beberapa dekade pernah jadi salah satu BUMN yang berperan besar memberikan deviden untuk membangun negeri.
Namun tidak banyak yang tahu, jika Dirut Pertamina yang pertama Ibnu Sutowo adalah seorang dokter. Karier awal Ibnu Sutowo sebagai dokter dimulai ketika ia terlibat pemberantasan malaria di Palembang. Ketika perang mempertahankan kemerdekaan dimulai, dia langsung banting setir ke karier militer dengan menjabat Kepala Jawatan Kesehatan Tentara Divisi VIII/Garuda di Sumatera Selatan. Â
Ibnu Sutowo juga dikenal sebagai dokter perwira yang sangat andal. Ia pernah mengamputasi tangan Kolonel Bambang Utoyo pada 1947 akibat sebuah ledakan granat yang terjadi di Palembang. Hanya berbekal peralatan sederhana dan tanpa bius, Ibnu Sutowo mampu mengamputasi tangan Kolonel Bambang Utoyo dengan sangat baik.
minyak milik negara lain menjadi PT Pertamina. Kala itu, KSAD Letnan Jenderal Nasution sedang menggalakkan program dwifungsi. Sejak saat itu pula Ibnu Sutowo mulai ber-dwifungsi, sebagai perwira militer aktif dengan tugas mengelola perusahaan minyak milik negara.
Kariernya semakin moncer hingga pada tahun 1957 diberi tugas mengelola PT Tambang Minyak Sumatera Utara (PT Permina), yang pada tahun 1968 bergabung dengan perusahaanBicara suka duka Pertamina yang selama beberapa dasa warsa dijadikan BUMN penunjang masuknya divisa guna membiayai negara, agaknya sangat banyak. Namun sebagai salah seorang manusia Indonesia yang pernah "makan gaji" selama > 35 tahun (1975-2010) di Pertamina, saya mencoba memberikan beberapa catatan sebagai kenangan pada BUMN ini.
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas milik negara Indonesia yang bertugas untuk mengelola dan mengoperasikan sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi, di Indonesia. Pertamina didirikan pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina). Pada 1960, nama perusahaan ini berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Selanjutnya, pada 20 Agustus 1968, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin dan resmi menjadi Pertamina, atau Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara.
Pada 4 November 2024, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Kementerian BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan pengangkatan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menggantikan Nicke Widyawati. Hingga hari saya menulis di Kompasiana ini, ada 18 orang putra terbaik Indonesia yang pernah menjadi  Direktur Utama Pertamina. Ada yang menjabat satu bulan selaku Pelaksana Tugas (Plt) dirut, ada yang menjabat dirut cuma setahun saja, tapi ada yang menjabat dirut lebih 8 tahun.
Mereka itu adalah :
1. Ibnu Sutowo (1968-1976); 2. Piet Haryono (1976-1981); 3. Joedo Soembono (1981-1984); 4. Abdul Rachman Ramly (1984-1988); 5. Faisal Abda'oe (1988-1996); 6. Soegijanto (1996-1998); 7. Martiono Hadianto (1998-2000); 8. Baihaki Hakim (2000-2003); 9. Ariffi Nawawi (2003-2004); 10. Widya Purnama (2004-2006); 11. Ari Hernanto Soemarno (2006-2009); 12. Karen Agustiawan (2009-2014); 13. Muhammad Husein (2014); 14. Dwi Soetjipto (2014-2017); 15. Yenni Andayani (2017); 16. Elia Massa Manik (2017-2018); 17. Nicke Widyawati (2018 dan 2024), dan 18. Simon Aloysius Mantiri (2024-sekarang)