Mesjid Kubah Emas populer disebut masyarakat, sebetulnya bernama Masjid Dian Al-Mahri dikenal juga dengan salah satu masjid agung terindah. Mesjid ini dibangun di tepi Jalan Raya Meruyung, Kota Depok, Jawa Barat.
Sarana ibadah ini juga menjadi tempat wisata religi bagi para musafir dan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Mesjid ini dibangun tahun 2006, diawali dengan pembelian lahan di lokasi ini, enam belas tahun yang lalu oleh Keluarga Hj. Dian Djuriah Maimun al-Rasyid, pengusaha property dari Banten. Al Mahri adalah nama salah satu putra mereka.
Mesjid dengan Aarsitektur Islam bergaya Timur Tengah, Indo-Islamic Architecture, termasuk sebuah masjid yang termasuk masjid paling megah di kawasan Asia Tenggara.
Sebuah masjid dengan kubah warna emas, kubah nya memang berlapis emas. Mesjid ini adalah satu dari tujuh masjid termashur di dunia, seperti Masjid Qubbah As-Sakhrah di Palestina, Masjid Al Askari di Irak, Masjid Suneri di Lahore, Masjid Sultan Singapura di Singapura, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam, dan Masjid Jami' Bandar Sri Begawan di Brunei Darussalam.
Pembangunan Masjid Kubah Emas telah dimulai pengusaha ini, sejak tahun 1966 oleh pasangan suami istri ini. Proses pembangunan Masjid Kubah Emas memerlukan waktu cukup lama yakni sekitar 7 tahun, kemudian diresmikan penggunanan nya, dan diresmikan tanggal 31 Desember 2006, pada hari Raya Idul Adha. Penggunaan pertama Masjid Kubah Emas yaitu untuk melaksanakan Salat Ied tahun 1427 H. Hamparan lahan masjid berukuran 8.000 meter persegi dengan luas total lahan 70 hektar.
Saya datang mengunjungi masjid ini pada tanggal 30 Oktober 2022, menikmati interior masjid yang megah, mihrab, plafond yang indah medag, dengan lingkungan yang hiiau asri terawat baik. Terasa di sebuah masjid di Timur Tengah. Usai shalat sunat tahihayul masjid, berdoa dan berzikir, mengamati sekitar masjid. Sebuah masjid besar dengan daya tampung mencapai 20.000 orang. Halaman depannya, yang berukuran 45 x 57 meter, dapat memuat 8.000 orang. Disediakan pula areal parkir yang luas
Seorang jama'ah yang sedang berada di teras samping kanan, menikmati suasana adem, tenang dan nyaman dari masjid ini. "Wah.... Saya sudah lama ingin mengunjungi masjid ini..... baru sekarang setelah covid 19 reda dikabulkan oleh Al Khaliq niat saya ini".
Bagi pengunjung yang ingin datang ke masjid ini dapat dijanghkau dengan mudah. Bilamana mengunjungi nya dengan KA, turun lah di stasiun KA Depok Baru. Keluar ke pintu Barat, dan masuk area penjemputan kendaraan on-line. Pesan grab atau ojek, yang dapat mengantar kan hingga di pintu masjid dengan biaya hanya Rp. 30.000. Bagi pengunjung yang datang dari arah Cinere, cukup menaiki angkot Pondok Labu -- Pasar Minggu, turun di depan gerbang Mesjid ini. Para wisatawan religin yang membawa kendaraan pribadi roda dua atau roda empat, cukup memanfaatkan map "GPS", mengikuti arahan..... yang diberikan.Tidak sempai satu jam, sampai sampailah di depan masjid ini.
Pertanyaan muncul apa yang melatar belakangi pasangan pengusaha asal Banten ini mendirikan Mesjid Qubah ini. Dalam berbagai media masa dapat di temukan, keluarga pengusaha yang sukses berasal dari Banten dengan kelahiran tahun 1953, dikenal sebagai pengusaha yang berhasil. Usaha yang dimiliki bersama keluarga dapat dikatakan cukup banyak, salah satunya usaha di bidang properti yang dirintisnya dari tahun 1980. Usaha yang lebih banyak berada di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.
Keluarga ini telah membangun lebih 1.000 mesjid di Indonesia. Diketahui bahwa membangun masjid adalah tanda syukur kepada Allah dan dilakukan secara spontan. Saat di suatu daerah dilihat nya, tidak ada fasilitas ubudiah "masjid" yang memadai, dengan cepat dia putuskan untuk membangun sarana ibadah disitu.