Kita kembali terkejut dengan meninggalnya seorang tokoh Minang dan tokoh bangsa Prof.H. Syamsyul Maarif meninggal di rumah Sakit PKU Muhammadiyah, 27 Mei 2022, jam 10.15, Gamping Kabupaten Sleman, Jogyakarta.
Beliau lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935. Beberapa hari sebelumnya seorang tokoh angkatan 66 yakni Prof.Dr.Fahmi Idris, juga dipanggil Illahi Rabby.
Seorang tokoh Minagkabau yang pernah memimpin organisasi besar Muhgammadiyah sempat dianggap sebagai ulama konbtroversi. Paling tidak tiga pemikiran nya yang dianggap "nyleneh" tidak sejalan dengan pemikiran publik secara umum. Pertama saat beliau membela Basuki Purnama (Ahok) mantan Gubernur DKI dengan kasus "pelecehan Islam" penistaan agama.
Pemikiran yang kedua adalah keberpihakkan nya kepada kelompok liberal Islam. Ketika itu ia mendukung gagasan Islam Liberal (neomodernisme) yang diusung oleh Fazlur Rahman. Yang ketiga, jauh sebelumnya yakni pada tahun 2001 yang menolak kembalinya Piagam Jakarta ke dalam konstitusi.
Dengan meninggal nya beliau, berbagai pandangan negatif pada beliau sirna sudah. Termasuk sikap orang Minang yang menyatakan bahwa Buya Syamsyul Maarif sudah tidak lagi ulama dan tokoh Minangkabau. Pemikiran nya tidak sesuai dengan azas "Adad Bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah"
Beliau meninggal kan sejumlah karya tulis seperti Islam dan politik: teori belah bambu, masa demokrasi terpimpin, 1959-1965 (1996), Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009), dan Membumikan Islam (2019). Beliau meraih penghargaan Magsasay Award pada tahun 2008.
Selain itu juga Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Maarif Institute, dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) memerlukan uluran tangan untuk dilanjutkan.
Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan di kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na'im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do'a dari semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H