Buya Jangguik pangilan popular masyarakat Minangkabau untuk Mahyeldy yang berpasangan dengan Audy, insyaa Allah akan menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Barat untuk periode 2020 -- 2025, dengan hasil real account 12 Desember 2020 (Tribunews.com). Mengalahkan tiga pasangan calon Pilgub lainnya yakni Mulyady-Ali Mukhni, Nasrul Abit-Indra Catri dan H.Fahkrizal-Genius Umar.
Membaca berita ini saya teringat dengan sahabat karib H.Suhairy Ilyas, LC.MA yang dipanggil Illahi Rabby 16 April 2019 di RS M Jamil, Kenangan ini bergulir saat kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang. Suhairy begitu kami memangilnya ketika kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1970 ia memilih jurusan Bahasa Arab sementara teman teman lain memilih jurusan Tarbiyah. Bergaul bersama selama empat tahun, banyak kenangan tidak terlupakan.
Suhairy sahabat yang ringan tangan membantu kami saat belajar di IAIN Imam Bonjol Padang, membantu menggandakan bahan kuliah untuk Kelompok Belajar Elite Study Club. Rumah tempat tinggal nya di kampung Jawa, lantai atas toko ikan kering, menjadi ajang kami ketemu. Dia tinggal disana dengan aroma ikan kering yang cukup menyengat.
Sebagai mahasiswa, hanya dia yang memiliki mesin ketik manual, model lama. Mesin ketik tua itu lah yang dimanfaatkan membantu kami mengetik bahan kuliah dan tugas tertentu. Kami hanya dapat memberikan sekedar ongkos lelah, tanpa hitung hitungan jasa per halaman. Ia juga aktif di IMM Komisariat IAIN Imam Bonjol. Kenangan indah, saat kuliah di tahun awal saya diajak ke kampung nya Jambu Aie Bukittinggi, bersilaturrahmi dengan kerabatnya, dalam suasana Idul Fitri. Istimewanya mampir kerumah alm Dt Palimo Kayo, ulama yang berpengaruh di Sumatera Barat.
Lebih 30 tahun kemudian ketemu di Jakarta dalam kegiatan alumni angkatan Muda Muhammadiyah yang berada di Jabodetabek. Ikut memberikan dorongan kegiatan sekolah dhu'fa di Bogor, seminar dan penerbitan oleh YPMUI. Bertemu dengan Suhariry saat halal bi halal paguyuban Ikatan Keluarga Angkatan Muda Muhammadiyah di Jabodetabek (IKBAL AMM SUMBAR JAYA), sebuah forum ajang berkumpul teman teman yang aktif di Muhammadiyah atau Aisyiah ketika di Sumatera Barat.
Suhary juga sahabat lama dari calon Gubernur Sumatera Barat lima tahun mendatang, yakni Buya Jangguik H Mahyeldy. Ketika Suhary pulang ke Padang, Buya Jangguik menyediakan rumahnya yang berada di Perumahan Wisma Indah III yang tidak jauh dari Asrama Haji pada keluarga Suhairy. Rumah ini kosong, karena Buya Janggguik menempati rumah dinas Walikota. Buya Jangguik juga membantu fasilitas pengobatan untuk kelancaran sahabatnya Suhairy yang sedang sakit.
Kemudian Suhairy pindah kerumahnya di Perumahan Pasir Putih, V5, Padang, yang berada di dekat Mesjid Taqwa hingga akhir hayatnya.
Buya Jangguik telah bersahabat teman kita alm Suhairy Ilyas . Kita berharap dapat menjadi sahabat dari Buya Jangguik Gubernur Sumatera Barat terpilih. "Jika kamu memiliki sahabat yang selalu membantu dalam ketaatan, maka genggam tangan nya dengan erat. Karena mencari sahabat itu sulit, sedang meninggalkannya sangat mudah" (Imam Syafii).
Salah satu kenangan penting terjadi 28 Tahun yang lalu (1413-1441 Hijriah) bersamaan dengan hari Rabu 24 Maret 1993 M. Acara peletakan batu pertama pembangunan Surau Tanjung Alam, Jambu Air pada tanggal 1 Syawal 1413 H, bersamaan dengan hari raya Idul fitri. Yang bertindak sebagai Khatib pada waktu itu adalah Ustadz Mahyeldi Ansharullah (medium.com).
Siapa yang menyangka ustadz yg menjadi khatib pada waktu itu sekarang telah menjabat Walikota periode ke 2 di Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat. Dan jika Allah berkehendak beliau akan diberi kepercayaan oleh masyarakat memimpin Provinsi Sumatera Barat kedepannya, InsyaAllah. Terlihat di gambar ustadz Mahyeldi berdiri dibelakang Almarhumah Ibu Khuzaimah. Saat itu Almarhum Suhairy Ilyas memberikan Kata Sambutan, bertindak selaku Pembawa acara adalah Imran Ilyas (fb,Mahyeldy-Audy untuk Gubernur Sumbar)
Kedua sahabat ini, sangat aktif bergerak di bidang syiar dan pendidikan Islam. Beliau adalah Ketua dan Pendiri Yayasan dan Ma'had Al Madany di tahun 90 an sampai awal 2000 an. Bersama guru beliau Alm Ust DR H Suhairy Ilyas LC.MA, kakak kandung dari Alm Prof DR H Yunahar Ilyas Lc.MA Mantan Ketua PP Muhammadiyah, beliau mengembangkan pendidikan Islam ketika itu (medium.com).