Mohon tunggu...
Muchtar Kadir
Muchtar Kadir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

jaga hati dengan selalu bekata JUJUR

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Masakan Ternikmat di Dunia Ada di Buton

12 April 2012   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 3558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334320324473073110

[caption id="attachment_174441" align="aligncenter" width="150" caption="selamat datang di Buton"][/caption]

Baru saja saya melakukan perjalanan wisata dengan route : Kendari-Raha-BauBau-PasarWajo. Perjalanan wisata ini cukup menyenangkan bagi saya. Perjalanan dari Kendari sampai BauBau menggunakan transportasi laut.

Route pertama perjalanan saya dari Kendari menuju Pasar Wajo adalah Kendari-Raha. Untuk mencapai raha dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam dari kota Kendari.

Boat yang saya gunakan adalah Cantika Expres 99, satu-satunya boat yang beroperasi melayani jalur perjalanan Kendari – raha – BauBau, sehingga saya merekomendasikan jika punya rencana melakukan perjalanan ke BauBau hendaknya memasan tiket lebih awal karena bisa jadi perjalanan anda tertunda karena seat sudah penuh.

Cantika Express 99 memberangkatkan armadanya 2 kali sehari, yakni pagi hari jam 08.00 untuk pemberangkatan pertama dan pemberangkatan kedua pada jam 13.wita.

Saya tiba di Bau-Bau pada pukul 19.00 wita karena saya memilih untuk menggunakan pemberangkatan boat cantika express 99 kedua.

Setibanya di Bau-Bau saya menuju hotel untuk persiapan esok untuk melanjutkan perjalanan saya menuju Buton, ibukota Pasar Wajo.

Keesokan harinya saya pun diantar teman akrab saya yang tinggal di Bau-Bau menuju Buton. Untuk sampai di Buton ibu kota Pasar Wajo dibutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam melalui jalur darat menggunakan kendaraan roda empat,

Sebenarnya tidak terlalu jauh jarak dari BauBau ke Buton, Cuma kondisi jalan yang berkelok-kelok dan sebagian jalan kondisinya masih rusak.

Tapi meski demikian saya merasakan dan sungguh menikmati perjalanan itu karena sepanjang perjalanan saya do suguhkan pemandangan dan panorama alam yang sungguh indah dan masih asri.

Memasuki kota Buton saya diajak keliling kota, termasuk melihat dari dekat aspal buton yang menggunung siap di ekspor di sudut kota Buton.

Puas keliling kota Buton, saya pun diajak teman untuk santap siang. Rumah makan Wangi Wangi adalah tempatnya untuk kami santap siang.

Nasi Ikan Parende adalah menu yang saya pilih. Saya pun menikmati makanan itu dah wah… rasanya sangat bersahabat dengan lidah saya.

Masakan ikan Parende adalah masakan khas Buton, kata ibu pemilik warung makan wangi wangi. Masakan ini bahan utamanya adalah ikan Sunu atau karapu, yang di lengkapi dengan berbagai bumbu khas buton.

Karena rasanya cocok di lidah saya maka sayapun minta untuk ditambah. Usai menikmati santapan Masakan Ikan Parende di Warung Wangi Wangi Buton, dengan jujur saya sampaikan ungkapan saya kepada pemilik warung “bu, maaf kalau saya katakana masakan ini adalah masakan ternikmat di dunia” ibu pun tersenyum dan menyampaikan terima kasih.

Oleh karena itu,  saya ingin mengajak sahabat kompasiana jangan mati dulu sebelum ke Pasar Wajo Buton untuk menikmati masakan khas “Ikan Parende”

Selamat menikmati dan saya berharap suatu saat akan kembali lagi khusus untuk menikmati masakan ikan parende di warung wangi-wangi Pasar Wajo Buton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun