Sepakbola, sebuah buku yang ditulis oleh seorang jurnalis, Muhammad Ilham (@ilhamzada).Â
Lika-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih dan gembira, begitu KBBI mengartikan kata "Romantika". RomantikaSetelah membacanya, saya seribu persen sepakat dengan judulnya. Saya sepakat Sepakbola bukan hanya sebuah permainan yang dimainkan hingga peluit panjang pertandingan.Â
Jika anda menyaksikan, menonton, dan merasakannya, anda akan terhanyut oleh jutaan perasaan selayaknya sebuah kehidupan yang kita rasakan.
Saya akui, saya baru mengetahui Muhammad Ilham melalui buku Romantika Sepakbola. Saya melihat akun twitter @penerbitfandom memposting buku terbaru yang segera terbit
Melihat cover sampulnya, saya rasa banyak yang tertarik, begitupun dengan judulnya. Paduan cover dan judul yang berkaitan erat, bahwasanya sepakbola tidak hanya berhenti dipeluit panjang pertandingan, mencitrakan adanya Romantika dalam Sepakbola.
Buku Romantika Sepakbola adalah buku kedua yang ditulis Muhammad Ilham. Buku pertama berjudul Pesta Bola dan Carveja diterbitkan satu tahun sebelumnya (2021).Â
Jika sudah membacanya kedua buku tersebut, saya rasa semua akan mudah menilai. Muhammad Ilham adalah jurnalis berpengalaman, yang telah meliput pertandingan penting, baik di tingkat lokal hingga internasional,
Ada 22 tulisan yang disajikan dalam Romantika Sepakbola. Beberapa tulisan juga pernah terbit di media cetak maupun online ditempat Muhammad Ilham bekerja dahulu yaitu Jawapos.Â
Adapun hal menarik lainnya, saya mendapatkan semacam kartu ilustrasi pemain. Yang saya dapatkan bergambar Dusan Vlahovic, sayangnya masih berseragam la viola. Karena di akhir transfer musim dingin 2022, Vlahovic hijrah ke Juventus.
Melalui tulisan-tulisan yang disajikan, Muhammad Ilham tidak sekedar membicarakan skor dan statistik pertandingan. Ia banyak menceritakan pengalamannya selama meliput kompetisi bergensi di dunia. Menceritakan pertemuannya dengan idola semasa kecilnya dan membicarakan kepribadian pemain yang banyak tidak diketahui.
Tulisan yang menjadi favorit saya ialah bagaimana Muhammad Ilham menceritakan sosok-sosok "antagonis" di dunia sepakbola. Sebut saja Diego Costa, Mario Balotelli, Cheillini hingga Super Agent Mino Raiola.Â