Bonding antara orang tua dan anak merupakan dasar yang kuat untuk membentuk kepribadian dan karakter anak. Hubungan yang positif dapat memberikan anak rasa aman, percaya diri, dan dukungan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Hubungan yang kuat antara orang tua dan anak adalah fondasi yang kokoh bagi perkembangan anak. Ikatan emosional yang erat ini memberikan dampak positif yang signifikan pada pola asuih anak berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan mental hingga prestasi akademik.
Beberapa factor yang mempengaruhi pola asuih anak orang tua antara lain cara orang tua berinteraksi dengan anak, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan pujian, dan menunjukkan kasih sayang, sangat mempengaruhi bonding. Kehadiran orang tua diperlukan semakin sering orang tua menghabiskan waktu berkualitas bersama anak, semakin kuat bonding yang terbentuk. Lingkungan keluarga yang harmonis dan bebas dari stres dapat mendukung bonding yang positif.
Membangun pola asuih anak perlu dilakukan misalnya hadir secara fisik dan emosional luangkan waktu sebentar untuk berinteraksi dengan anak. Dengarkan anak dengan penuh perhatian, ajak mereka berbicara, dan berikan respon yang positif. Jangan menyudutkan anak manakala dia bercerita terkait kesedihan dan luka dihatinya. Tunjukkan kasih sayang: Pelukan, ciuman, dan kata-kata sayang dapat membantu anak merasa dicintai dan dihargai. Kegiatan bermain bersama dapat memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Â Biasanya Anak-anak belajar dengan mengamati orang tua. Jadilah contoh yang baik dalam hal perilaku, sikap, dan nilai-nilai.
Berdasarkan pengalaman pola asuih bagi anak pentingnya  rasa aman perlu agar dia yang merasa dicintai dan dihargai akan memiliki rasa aman yang kuat. Bonding yang positif dapat membantu anak mengembangkan kepercayaan diri dan harga diri. Perlunya ditumbuhkan hubungan baik dengan orang tua dapat membantu anak menghindari masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Anak yang memiliki bonding yang kuat dengan orang tua cenderung memiliki hubungan interpersonal yang lebih baik dengan orang lain. Bonding yang positif dapat mempengaruhi prestasi akademik anak.
Tantangan bonding orang tua dan anak perlu kita sikapi sedini mungkin orang tua yang sibuk atau mengalami stres dapat kesulitan dalam membangun bonding dengan anak. Kadang pekerjaan kantor terbawa dirumah atau sebaliknya sehingga membuat orang tua stres sendiri. Menyelesaiakan masalah sendiri kadang kesulitan hingga terabaikan anak yang kita cintai. Perbedaan karakter perlu diperhatikan orang tua dan anak hal ini dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Peristiwa perubahan dalam keluarga biasanya dapat mempengaruhi pola asuih anak seperti percerian, kematian atau salah satu keluarga pergi dari rumah.
Ada beberapa cara untuk mengatasi tantangan pola asuh anak antara lain berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman dapat membantu mengatasi tantangan dalam bonding. Kebanyakan dari kita malu untuk mengungkapkan kejadian dalam keluarga kepada teman manakala dengan pasangan dan keluarga menemui jalan buntu. Carilah teman yang dapat menyimpan rahasia keluarga agar apa yang kita alami tidak menjadi boomerang bagi kita sendiri. Selanjutnya selalu berkomunikasi secara terbuka dengan anak terutama ketika dia menghadapi masalah. Dengan memberikan berbagi alternatif yang kita berikan anak akan menjadi dekat dengan kita
Bonding orang tua dan anak adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Dengan upaya yang konsisten, orang tua dapat membangun hubungan yang kuat dan positif dengan anak-anak mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H