Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye Negatif dan Kampanye Hitam

14 Oktober 2018   20:38 Diperbarui: 15 Oktober 2018   00:05 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7 Ketua umum PKS Shohibul Iman membolehkan kadernya melakukan kampanye negatif tapi jangan kampanye hitam. Disamping melakukan kampanye positif, kader PKS di perbolehkan melakukan kampanye negatif sekitar 20 %. Kampanye negatif yang maksud Ketua umum PKS adalah menceritakan kelemahan kelemahan lawan yang berdasarkan fakta fakta agar rakyat mengetahui kelemahan pasangan capres atau calon pemimpin yang akan dipilih.

Substansi kampanye

Kampanye adalah waktu dimana masing masing calon melakukan upaya untuk meraih simpati atau meyakinkan rakyat bahwa dirinya yang terbaik dan layak dipilih dalam pemilu. 

Agar rakyat yakin dirinya yang terbaik dan layak dipilih bisa dilalukan dengan dua hal yaitu, mensosialisasikan kehebatan atau keunggulan  dirinya dan dengan cara mensosialisasikan kelemahan lawanya. 

Semakin banyak rakyat paham keunggulan seseorang, semakin besar peluang untuk dipilih. Sebaliknya semakin banyak rakyat mengetahui kelemahan seseorang maka peluang untuk dipilih semakin kecil.

Dalam perspektif teori Struktural Fungsional seperti yang gagas Aguste Comte, Email Dhurkheim, Talcott Parson dan Robert K Merton, kesadaran kolektif ( collective counciousness) menjadi faktor utama terwujudnya  ketenangan, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. 

Sedangkan  terwujudnya kesadaran kolektif (collective conciousness) suatu komunitas ( masyarakat) ditentukan oleh premis atau asumsi asumsi yang bersifat positif terhadap suatu obyek. Artinya semakin banyak asumsi positif semakin cepat terwujud kesadaran kolektif, sebaliknya semakin sedikit asumsi positif maka semakin lama dan jauh terwujudnya kesadaran kolektif.

Rakyat lebih senang kepada seseorang yang memiliki banyak keunggulan positif. Konsekuensinya siapapun yang dipersepsiksn positif oleh komunitas maka mereka akan disenangi, didukung atau dipilih.

Jika selama kampanye mampu mensosialisasikan kelemahan lawan dan mampu menujukan kelebihan dirinya maka mereka bereluang besar mendapat dukungan rakyat.  Kampanye dapat diartikan kecerdasan dan kelihaian menunjukan kelebihan dirinya di satu sisi dan menunjukan kelemahan di sisi lain. 

Contoh kampamye negatif misalnya menyampaikan  informasi ke publik kalau lawanya pernah dipenjara karena kasus korupsi, pernah melakukan penipuan, pernah di gugat cerai isteri/suaminya, pernah melakukan KDRT, Pernah di beri sanksi oleh instansinya, memiliki isteri lebih dari satu dan masih banyak lagi contohnya dengan catatan disertai bukti bukti yang akurat ( tidak fitnah).

Kampanye Hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun