Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suporter yang Mendidik dan Menghibur

28 Juli 2018   13:36 Diperbarui: 28 Juli 2018   13:35 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu pertimbangan Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah ASIAN GAMES karena antusias suporter Indonesia sangat besar dan tinggi. Setiap kegiatan olahraga, suporter memiliki peran sangat besar untuk memperoleh prestasi (medali). Ada yang bilang, dalam pertandingan sepak bola, suporter merupakan pemain yang ke 12 ( dua belas). Walaupun posisinya diluar lapangan, suporter bisa dibilang memegang kunci dalam sebuah pertandingan. 

Suporter bisa menimbulkan kekacauan dan kerusuhan tetapi juga bisa mewujudkan ketenangan, kenyamanan, keindahan dan juga menyenangkan. Oleh sebab itu selama pelaksanaan ASIAN GAMES di Jakarta dan Palembang ini bangsa Indonesia harus bisa menunjukan bahwa suporter Indonesia bisa menjadi kekuatan yang mendidik dan sekaligus menghibur bagi insan olahraga baik ditingkat nasional (Indonesia), regional (Asia) dan internasional ( dunia).

Membangun Karakter

 Menurut konsep UNESCO, olahraga pada hakekatnya membangun karakter dan wawasan atau kecerdasan generasi muda "building the character and mind if young generation". Artinya olahraga jika dikelola secara baik akan mampu memberi kontribusi nyata serta inspirasi tumbuhnya kesejahteraan dan kelangsungan hidup masyarakat baik secara jasmani maupun rohani.


Hal yang senada di kemukakan oleh organisasi Kepariwisataan Dunia " World Tourism Organization" ( WTO) dan Komite Olimpiade Internasional "International Olymdiade Comitte" (IOC) Bahwa olahraga memiliki kekuatan luar biasa untuk menumbuhkan rasa saling memahami dan sekaligus menghargai antar manusia, antar budaya, antar suku, sehingga menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi bagi suatu komunitas. Dengan olahraga akan menghilangkan skat atau perbedaan satu dengan yang lain.

Membangun karakter melalui olahraga dapat dilakukan lewat aktivitas para suporter yang memotivasi para pemain dengan cara yang elegan, mendidik dan menghibur atau menyenangkan. Di kalangan suporter, aktivitas mendidik dan menghibur ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak mungkin dipisahkan. Salah satu hilang, hilang juga makna sebuah olahraga bagi bagi kehidupan masyarakat.

Eiluned Pearce, pakar psikologi eksperimental di Universitas Oxford Inggris mengatakan suporter bisa menentukan kemenangan dan membangkitkan rasa percaya diri bagi para pemain.

Tingkat dominasi suporter terhadap peluang kemenangan team berkisar 15-25% jika para suporter mampu memberikan gerakan dan yel yel yang indah menurut para pemain di lapangan. RJ. Bennett (2004) gerakan dan yel yel atau alunan suara ( lagu) yang sesuai dengan psikologi pemain akan memperkuat daya tahan ( vitalitas) fisik maupun non fisik para pemain dilapangan. Artinya sportivitas para suporter merupakan suatu keharusan ( keniscayaan) jika ingin Indonesia sukses sebagai tuan rumah ASIAN GAMES tahun 2018.

Sportivitas sesuatu yang mutlaq dalam setiap pertandingan olahraga dan seni. Sportivitas tidak cukup bagi para pemain tetapi juga harus dilakukan para suporter. Sportivitas mengacu kepada keinginan kuat untuk menang yang dilandasi kejujuran dan patuh pada etika dan aturan.

Suporter yang mendidik dan menghibur harus memegang teguh beberapa prinsip, pertama, datang kelokasi pertandingn bukan untuk mengganggu ketertiban tetapi benar benar membantu kelancaran dan kesuksesan. Kedua, musuh atau lawan hanya ada selama pertandingan berlangsung, setelah pertandingan selesai semua adalah kawan atau saudara. Ketiga, gerakan dan yel yel bertujuan memberi semangat dan menjaga wibawa bukan mengadu domba. 

Keempat, setiap pertandingan harus ada yang menang dan kalah. Kemenangan bukan segalanya dan kekalahan tidak berarti putus asa. Kelima, suporter memiliki tujuan mulia mewujudkan permainan atau pertandingan sehat. Oleh sebab itu suporter tidak boleh memprovokasi kearah kecurangan, kerusakan, keonaran, pertengkaran atau kerusuhan baik sebelum, saat dan setelah pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun