Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiga Makna Halalbihalal

18 Juni 2018   08:40 Diperbarui: 18 Juni 2018   08:53 3250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang yang patuh kepada aturan ( agama dan sosial) pasti hidupnya tenang dan nyaman. Halal bihalal mengandung makna pentingnya taat dan patuh kepada aturan yang berlaku.

 Ketiga, dilihat dari isi rangkaian acara. Puncak acara setiap halalbihalal adalah saling memaafkan (mushofahah) satu dengan lainya. Kemauan untuk minta maaf atas segala kesalahan dan kesanggupan memberi maaf kesalahan orang lain sangat tergantung ada atau tidaknya kesombongan. Seseorang yang di dalam dirinya memiliki  kesombongan akan sulit meminta dan memberi maaf. 

Begitu juga sebaliknya. Halalbihalal mengandung makna untuk menghilangkan kesombongan. Sebagai manusia tidak boleh merasa paling benar sendiri, tidak boleh merasa paling beriman yang ujungnya menyalahkan dan merendahkan orang lain. 

Hakekat halalbihalal adalah mengajarkan kepada umat Islam dan bangsa Indonesia untuk konsisten dan selalu komitmen kepada amalan atau perbuatan yang positif (bermanfaat) baik untuk dirinya, keluarga dan masyarakat. 

Perbuatan atau perilaku positif itu akan selalu tumbuh jika apa yang diperbuat selalu berdasar pada aturan atau regulasi yang berlaku. Kesedian manusia untuk tunduk dan patuh kepada aturan  jika tidak memiliki kesombongan atau tidak merasa paling benar sendiri.

 Tiga pesan yang ada di dalam tradisi agama halalbihalal jangan hanya menjadi ritual tradisi keagamaan (simbol) semata mata. Halalbihalal  benar benar mampu dijadikan inspirasi untuk merubah atau  memperbaiki sikap kepribadian dan perilaku bangsa Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun