Jika 2 tahun lagi, menjelang pemilu presiden dimana Trump ada peluang untuk maju untuk yang kedua kalinya, maka Trum akan memainkan issu politik yang berpengaruh kepada peningkatan elektabilitas dalam percaturan pilpres untuk periode kedua. Kalau tim Trump memiliki data yang akurat tentang harapan atau keinginan warga Amerika serikat yang dapat menaikan elektabilitas dan dukungan suara di pemilu presiden periode kedua, maka Trump akan melakukan langkah langkah politik yang benar benar mampu menaikan suara walaupun itu harus berhadapan dengan masyarakat Muslim di dunia.
Ketiga, dari perspektif pola Pikir (Mindset) terhadap Islam. Lontaran atau peryataan Donald Trump yang menyakitkan umat Islam, bisa jadi ditujuan bukan kepada Islam secara norma (agaam) melainakn ditujukan kepada para oknum umat Islam yang memiliki sikap dna perilaku yang tidak sesuai nilai nilai kemanusiaan. Akibatnya sikap dan perilaku  oknum umat islam, akhirnya menjadikan citra islam menajdi negatif dikalangan non muslim. Dalam pikiran Trump, sebenarnya Islam memiliki visi, misi dan perjuangan yang sama dnegan agama lainnya yaitu misi kemanusiaan, kedamaian dna kasih sayang.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa lontaran kontroversial yang sangat meyakitkan umat Islam beberapa waktu lalu, itu ditujuan kepada oknum Umat Islam  yang sebagian masih memiliki sikap dna perilaku yang menakutkan bagi non muslim. Sementara kebijakan Trump untuk mengajak berbuka puasa bersama dengan pejabat dna negara sahabat yang muslim memiliki pesan bahwa Islam  sebagai agama adalah perlu dihormati dan dihargai oleh semua orang walaupun berbeda agama.Â
Apakah rabaan itu benar? Â Yang tahu hanyalah Donald Trump sendiri dan Allah Yang Maha Mengetahui segala galanya. Karena tulisan ini hanay meraba rama arah pikiran Donald Trump.
Â