Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai Ayat Perintah Perang dalam Alquran

27 Mei 2018   08:17 Diperbarui: 27 Mei 2018   08:50 2728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perang secara ekplisit telah banyak di jelaskan di dalam al qur'an. Banyak sekali ayat ayat yang mengurai tentang perang dengan berbagai istilah dan suasana. Dalam Qur'an Surah An Nisa ayat 74-76 " karena itu, hendaklah orang orang yang menjual kehidupan dunia untuk kehidupan akherat berperang di jalan Allah. Dan barang siapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka Kami berikan pahala yang besar kepadanya. Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela yang lemah baik laki laki, perempuan maupun anak anak yang berdoa " ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini ( Makkah) yang penduduknya zalim, berilah kami pelindung dari sisi Mu dan berilah kami penolong dari sisi Mu. Orang orang yang beriman mereka berperang di jalan Allah dan orang orang yang kafir berperang di jalan tagut, maka perangilah kawan kawan setan itu, karena sesungguhnya tipu daya setan itu lemah ".

Surah an Nisa ayat 74-76 berkaitan atau ada relevansinya dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 71 dimana umat Islam di perintahkan untuk memiliki kesiapan untuk melakukan berbagai upaya untuk menghalau musuh. 

Menurut Sayyid Qutub ayat tersebut berkaitan dengan perang uhud dan perang khandak. Setelah perang uhud dan oerang khandak banyak umat Islam yang takut untuk mengikuti perang dan bahkan tidak memiliki semangat untuk berjuang membela agama Islam. Umat Islam lebih mementingkan kehiduan dunia atau materi ketimbang kehidupan akherat yang bisa di lakukan dengan cara jihad atau perang menegakkan agama Allah swt.

Berdasarkan peristiwa tersebut, perintah atau kata perang dalam ayat tersebut tidak bisa dimaknai bersifat selamanya dan ditujukan kepada semua umat Islam yang berlaku sepanjang zaman. Artinya perintah perang dalm surah tersebut bersifat lokalistik dan terbatas ruang dan waktu. 

Ayat tersebut di tujukan kepada umat Islam saat itu yang baru saja memiliki pengalaman melakukan perang uhud dan perang khandak. Ayat tersebut di maksudkan untuk memberi semangat kepada umat Islam saat itu yang tidak memiliki semangat untuk melakukan kegiatan.

Nilai edukatif yang perlu diambil dari ayat ini adalah setiap umat Islam harus selalu memiliki semangat tinggi untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan. Umat Islam tidak boleh mudah purus asa dan patah semangat dalam mencari atau meraih keberhasilan. Apapun pekerjaan jika dilakukan dengan semangat atau motivasi yang tinggi maka akan memiliki peluang besar untuk sukses. 

Ayat tersebut tidak bisa hanya dimaknai perintah perang, sehingga umat Islam harus melakukan perang dengan orang orang yang dianggap kafir atau tidak sesuai dengan kayakinanya. Keberhasilan seseorang dalam meraih cita cita atau kesuksesan samgat ditentukan oleh tingginya semangat atau motovasi. Apapun jenis pekerjaannya, seberat apapun tugas jika di lakukan dengan penuh semangat atau motovasi tinggi maka akan meraih kesuksesan yang luar biasa.

Dari perspektif pendidikan, motivasi sedikitnya ada dua macam yaitu motivasi yang bersifat instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah upaya untuk menumbuhkan semangat yang dilakukan dengan cara membangun komitmen dan keinginan dari dalam diri sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membangun cita cita yang luhur, keinginan yang tinggi atau memiliki keinginnan atau hasrat yang kuat untuk sukses yang berbeda dengan lainnya. 

Orang yang memiliki keinginnan lebih besar dan berbeda dengan orang lain maka akan memiliki semangat atau motivasi tinggi. Motivasi ekstrinsik adalah upaya untuk menumbuhkan semangat yang dilakukan dengan cara dipaksa dari luar dirinya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meminta dukungan atau dorongan dari orang lain yang ada di sekitarnya. 

Orang sekitar bisa berupa dukungan keluarga, teman dekat atau teman sejawat dalam kerja. Artinya motivasi meraih kesuksesan akan tumbuh jika didukung oleh kerabat dan teman dekatnya. Oleh sebab itu untuk membangun motivasi secara ekstrinsik harus dilakukan dengan cara memiliki kerabat atau teman yang selalu mendorong untuk melakukan kebaikan atau hal hal yang bermanfaat.

Perang juga di jelaskan di dalam Qur'an Surah Al Baqarah ayat 190-192 " Dan perangilah di jalan Allah orang orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampui batas. Dan bunuhlah mereka dimana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan perangilah merela itu sa,pai tidak ada fitnah lagi, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika merela berhenti maka tidak ada lagi permusuhan kecuali terhadap orang orang zalim ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun