Imam Besar Al Azhar Mesir pada tanggal 1 Mei 2018 berkunjung ke Indonesia untukmenghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi ( KTT) Islam Wasathiyah (moderat) di gelar di Bogor. Event internasional itu sangat penting tidak hanya bagi muslim Indonesia tapi juga muslim dunia.Â
Ada pelajaran yang sangat berharga bagi muslim Indonesia, karena Imam Besar Mesir Prof. Muhammad Ath Thayyib memiliki pemikiran atau pandangan yang dapat dijadikan renungan bagimuslim Indonesia khusunya dan muslim dunia pada umumnya dalam memahami dan mengamalkan Islam.
Banyak pelajaranyang bisa kita ambil dari statement Imam Besar Al-Azhar tentang bagaimana muslim memahami dan menjalankan agama dalam kehidupan sosial, diantaranya agama (Islam) tidak boleh dijadikan sebagai alat berpolitik praktis, peperangan dengan sesama muslim dianggap sebuah kebodohan, sebagai muslim harus menolak keras terhadap radikalisme ( anti radikalisme) dan harus juga menolak segala macam bentuk terorisme ( anti terorisme).Â
Setidaknya itulah yang disampaikan Syeh Al Azhar saat bertemu dengan Ketua Umum PBNUProf. Dr. KH. Said Aqiel Siradj, MA di kantor PBNU Jakarta setelah menyampaikan orasi ilmiah di KTT Bogor.
Pesan lain dari Imam Besar Al-Azhar bahwa cirikhas atau karakter utama (distingsi) umat Islam terletak pada moderasi yaitu kemampuan umat Islam untuk berlaku adil, ramah, santun, toleran (tawazun) dan penuh kasih sayang menjauhi permusuhan dengan sesama tanpa melihat asal usul Suku, Agama, Rasa dan Golongan, karena NabiMuhammad SAW diutus ke dunia memiliki misi utama hanya untuk menebarkan rahmat bagi seluruh mahluk ciptaan-Nya.(Wamaa arsalnaka illa rahmatan lil'alamiin ).( QS. Al-Anbiya 107).
Imam Besar Al-Azharyang dikenal juga dengan istilah Grand Syaikh Al-Azhar atau disebut dengan istilah Syaikh Besar Al-Azhar merupakan jabatan ulama Islam tertinggi dan sangat di hormati di negara Mesir yang memiliki tugas dan tanggung jawab memberi fatwa atau pendapat tentangurusan keagamaan yang sesuai dengan al qur'an, hadis dan ilmu ilmuIslam.Â
Dilihat dari dari tugas dan fungsinya, Imam BesarAl-Azhar memiliki otoritas yang sangat berpengaruh dalam konstelasi keberagamaan di tingkat lokal (Mesir) dan internasional ( Dunia).
Islam Mesir dan Islam Indonesia
Dilihat dari perspektif sejarah Islam, terdapat perbedaan sangat mendasar antara masuknya Islam ke Mesir dengan Masuknya Islam ke Indoensia. Islam masuk ke wilayah Mesir melalui tiga tahap;
Pertama, Islam masuk Mesir pada saat Mesir di bawah penjajahan (kekuasaan) bangsa Romawi Timur dengan gubernur bernama Mauqauqis. Selama penjajahan Romawi, bangsa Mesir menderita lahir batin akibat arogasi penjajah yang tidak mengenal perikemanusisan.Â
Melihat beban penderitaan masyarakat Mesir, Amru bin Ash meminta restu kepada Khalifah Umar bin Khattab untuk membebaskan bangsa Mesir dari kekejaman penjajah Romawi Timur.Â