Mohon tunggu...
Muchammad Tazdad Zuhdan ✅
Muchammad Tazdad Zuhdan ✅ Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

عش كريمااومت شهيدا

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pulang Malu Tak Pulang Rindu

17 Mei 2023   08:05 Diperbarui: 17 Mei 2023   08:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pondok Pesantren Darussalamah di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, terkenal sebagai lembaga pendidikan yang mengajarkan ajaran Islam secara klasik. Di pondok pesantren ini, ada sebuah kelas yang sangat dihormati dan dianggap sebagai kehormatan, yaitu kelas Alfiyah.

Kelas Alfiyah adalah kelas yang mengkhususkan diri dalam mempelajari Nadhom Alfiyah Ibnu Malik, sebuah kitab kuning yang sangat terkenal di kalangan santri. Kitab Alfiyah Ibnu Malik terdiri dari seratus bait syair dan merangkum hampir semua aspek ilmu keislaman. Oleh karena itu, kelas Alfiyah dianggap sebagai kelas yang sangat penting dan hanya bisa diikuti oleh santri terbaik dan terpilih.

Namun, di pondok pesantren Darussalamah, ada sebuah aturan yang sangat ketat yang berlaku bagi santri yang mengikuti kelas Alfiyah. Aturan tersebut adalah santri kelas Alfiyah tidak diperkenankan untuk pulang selama satu tahun penuh.

Aturan ini mungkin terdengar sangat keras dan sulit dipatuhi bagi sebagian orang, namun aturan ini memiliki tujuan yang sangat mulia. Tujuan dari aturan ini adalah untuk membentuk karakter santri kelas Alfiyah agar lebih disiplin dan fokus dalam belajar. Dengan tidak pulang selama satu tahun penuh, santri kelas Alfiyah akan lebih terfokus pada belajar dan tidak terganggu oleh hal-hal di luar pondok pesantren.

Selain itu, aturan ini juga bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara santri kelas Alfiyah. Mereka akan hidup bersama selama satu tahun penuh, belajar bersama, makan bersama, dan tidur bersama. Hal ini akan membentuk rasa kebersamaan yang kuat di antara mereka dan membantu mereka mengembangkan sikap gotong royong.

Meskipun aturan ini terdengar sangat ketat, namun santri kelas Alfiyah di pondok pesantren Darussalamah sangat menikmati pengalaman ini. Mereka merasa bangga dan terhormat karena dapat mengikuti kelas Alfiyah dan hidup bersama selama satu tahun penuh. Mereka juga merasa bahwa aturan ini membantu mereka dalam memperkuat iman dan akhlak, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi ulama dan pemimpin masa depan.

Nadhom Alfiyah Ibnu Malik sendiri adalah salah satu kitab kuning yang paling populer di kalangan santri di Indonesia. Kitab ini biasanya dipelajari pada tingkat pondok pesantren dan madrasah, dan dianggap sebagai kunci untuk memahami banyak aspek ilmu keislaman. Oleh karena itu, mengikuti kelas Alfiyah di pondok pesantren Darussalamah adalah suatu kehormatan bagi santri dan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam perjalanan mereka sebagai ulama dan pemimpin masa depan.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peran pondok pesantren dalam membentuk karakter santri yang tangguh dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Melalui kelas Alfiyah di pondok pesantren Darussalamah, santri kelas Alfiyah memiliki kesempatan untuk memperdalam ajaran Islam secara klasik dan mengembangkan keterampilan serta sikap yang penting bagi masa depan mereka. Dengan demikian, pondok pesantren menjadi tempat yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan dan kemajuan Islam serta bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun