Mohon tunggu...
Muchammad Syaifudin
Muchammad Syaifudin Mohon Tunggu... -

Tuntutan tugas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerminan Sebuah Bahasa

8 Desember 2016   12:30 Diperbarui: 8 Desember 2016   16:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahasa merupakan salah satu cerminan dari kepribadian dan identitas seseorang, khususnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu bangsa Indonesia. Hal itu tercermin dari apa yang seseorang ucapkan dan bagaimana cara dia menyampaikan maksud perkataannya di dalam suatu percakapan. Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam hal ini, mereka adalah pemilihan diksi atau pemilihan kata, intonasi, dan keefektifitasan kalimat.

Pemilihan diksi atau kata merupakan suatu hal yang perlu dilakukan dalam membuat bobot suatu percakaan menjadi lebih mengesankan. Tentunya dalam hal ini seseorang membutuhan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mengenai suatu diksi yang akan dipakai. Misalnya seorang dokter akan lebih banyak menggunakan kata-kata atau istilah-istilah yang berbau sains dibanding dengan seorang sejarawan dalam suatu percakapan. Berdasarkan hal ini kita akan bisa mengidentifikasi status pendidikan atau profesi seseorang dari pemilihan kata dan istilah yang dia pakai dalam berbicara atau berpidato.

Selain pemilihan diksi, kita juga dapat mengetahui kepribadian dan identitas seseorang dari intonasinya. Ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam percakapan. Terkadang suatu kata yang sama akan menjadi makna yang berbeda karena sebuah variasi intonasi yang dipakai. Dibutuhkan pengetahuan yang baik akan Bahasa Indonesia dalam kasus ini. Jangan sampai membuat suatu maksud yang baik malah ditafsirkan sebaliknya oleh lawan bicara kita yang akan menimbulkan ketidaksepahaman satu sama lain. Pengetahuan intonasi dalam berbahasa khususnya Bahasa Indonesia juga sangat penting diterapkan dalam berbicara kepada orang yang lebih tua. Beberapa orang tua akan melihat tingkat kesopanan dan etika seseorang dari intonasinya saat berbicara dengan mereka.

Selanjutnya adalah keefektifitasan kalimat yang digunakan. Selain dari mimik wajah, kita akan bisa menafsirkan emosi seseorang melalui kalimat yang dipakainya. Terkadang seseorang akan sulit mengendalikan struktur kalimat yang dipakainya saat ia dalam kondisi marah, bingung dan berbohong. Biasanya dalam kondisi berbohong seseorang akan berbelit-belit dalam mengatakan suatu hal dan terkesan tidak konsisten. Namun tidak semua orang bisa mengidentifikasi akan hal ini, dibutuhkan wawasan yang luas mengenai Bahasa Indonesia.

Berdasarkan faktor-faktor yang telah terurai diatas, Bahasa bisa menjadi salah satu tolak ukur dalam penilaian kepribadian dan identitas seseorang. Ketidakjahiliahan terhadap bahasa khususnya Bahasa Indonesia dapat membuat penilaian terhadap seseorang menjadi lebih baik di mata orang lain. Begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu adanya euforia dan kegigihan dalam mempelajari sebuah bahasa khususnya Bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun