Seiring perkembangan teknologi, metode pembayaran digital semakin populer dan menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Hal ini mendorong sekelompok mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) dengan fokus pada pengembangan metode pembayaran dan pelatihan penggunaan sistem metode pembayaran baru yaitu Q-Ris di Warung Saung Roso (UMKM) di Kota Batu. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan PMM ini diketuai oleh [Syahrul Rahmad Ifdullah] dan diikuti oleh 4 orang anggota terdiri dari Wildan Ahmad A F, Aulia Firda, Rinda Agustina, Ibnu Alamsyah Wahyudi. Â PMM Kelompok 68, gelombang 9, memilih UMKM di daerah Desa Pendem sebagai target program.
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah sebuah standar kode QR nasional untuk pembayaran digital di Indonesia. Diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada tahun 2019, QRIS bertujuan untuk menyederhanakan dan mempermudah proses pembayaran non-tunai dengan menggunakan QR Code.
QRIS bermanfaat untuk memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan diantaranya Universal: Satu QR Code untuk semua aplikasi pembayaran digital yang terdaftar di Bank Indonesia, Mudah: Pembayaran cepat dan praktis, cukup scan QR Code dengan aplikasi pilihan anda, Untung: Transaksi lebih aman dan terjamin, dengan verifikasi dan autentikasi yang terenkripsi, Langsung: Pembayaran langsung diproses, tanpa perlu menunggu lama.
"Belum adanya digitsalisasi metode pembayaran menggunakan Q-RIS di UMKM ini membuat sebagian konsumen merasa kesulitan ketika sedang tidak membawa uang tunai " Â ujar [ Syahrul Rahmad Ifdullah].
Kelompok PMM UMM kemudian melakukan sosialisasi dan pelatihan tentang metode pembayaran digital QRIS.
"Kami juga membantu UMKM untuk mendaftarkan diri ke salah satu platform pembayaran digital dan mengintegrasikan sistem pembayaran tersebut dengan rekening bank pemilik umkm tersebut," tambah [Wildan Ahmad].
Selain itu, kelompok PMM UMM juga memaparkan dan melatih pemilik serta pegawai umkm Warung Saung Roso untuk membantu usahanya dalam memahami dan menggunakan sistem pembayaran baru tersebut.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, UMKM Warung Saung Roso  dapat lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan meningkatkan pelayanan mereka kepada pelanggan," kata [Syahrul Rahmad Ifdullah].
Kegiatan PMM ini mendapat respon positif dari para pelaku UMKM.
" Sebelumnya sebagian konsumen terkadang mengeluh tentang metode pembayaran yang hanya menggunakan uang tunai saja, sedangkan sebagian konsumen lebih sering bertransaksi secara digital dikarenakan lebih mudah dan cepat, alasan lainnya juga konsumen terkadang malas untuk menarik uang di atm, dompet yang tertinggal, dan adanya konsumen yang tidak membawa uang tunai sama sekali, tapi setelah kelompok pmm ini mengabdi di UMKM saya, kami sangat terbantu dikarenakan adanya metode pembayaran digital yang baru ini, diharapkan sebagian konsumen merasa terbantu karena dapat melakukan transaksi secara digital "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H