Pak Lopez, seorang dosen yang inovatif di salah satu universitas terkenal di Indoesia, mengganti penilaian sumatif dengan penilaian formatif. Beliau membuat kuis online, proyek berbasis pembelajaran, dan penilaian teman menggunakan teknologi untuk memberikan umpan balik terus-menerus. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh nilai yang bagus, tetapi mereka juga memperoleh keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pak Lopez menyadari bahwa penilaian formatif tidak hanya menentukan nilai; itu juga membantu mahasiswa memahami lebih baik dan menggunakan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, Apa sebenarnya penilaian formatif itu?
Asesmen formatif atau penilaian formatif adalah penilaian prestasi siswa dan penggunaan data ini untuk membantu pembelajaran mereka (Black and Wiliam, 1998), dikutip oleh Charty (2017). Menurut Yorke (2003), evaluasi formatif adalah konsep yang lebih kompleks daripada yang mungkin terlihat pada awalnya. Salah satu definisi dari penilaian formatif formal adalah bahwa itu dilakukan dengan mengacu pada kerangka penilaian kurikuler tertentu.
Asesmen formatif, menurut Cruz et al. (2011), memungkinkan siswa untuk menilai kemajuan mereka sendiri melalui materi dan teknik praktik yang sesuai. Ini dianggap sebagai komponen penting dari proses belajar. Menurut Rakoczy (2017), asesmen formatif dianggap sebagai metode yang menguntungkan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Asesmen formatif bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran siswa melalui penyediaan informasi tentang kinerja mereka (Yorke, 2003). Menurut beberapa ahli, asesmen formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran dan membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam studinya, Kowalski (2009) membahas penggunaan teknologi dalam penilaian formatif dengan tablet PC. Metode ini dianggap menarik karena penilaian formatif dilakukan secara real-time oleh siswa. Sharma et al. (2015) menyatakan bahwa penilaian formatif merupakan komponen yang sangat penting dalam mengubah cara siswa belajar di pendidikan kedokteran.
Friedrich-Nel dan Kinnon (2015) menyimpulkan bahwa tujuan asesmen formatif di perguruan tinggi adalah untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menerima skripsi, tesis atau disertasi yang berhasil, serta untuk berlatih di lingkungan akademis. Peneliti LaPidus (997), Hugo (2009), dan Bak (2011) menyatakan hal ini. Menurut Wilson dan Scalise (2006), evaluasi dapat memperbaiki pembelajaran tetapi juga dapat memperlambatnya. Wilson dan Scalise memberikan contoh beberapa praktik pendidikan umum di universitas.
Semua orang setuju bahwa penilaian formatif sangat penting untuk meningkatkan pembelajaran siswa di sekolah tinggi. Umpan balik adalah bagian penting dari proses penilaian untuk meningkatkan kinerja siswa (Charty, 2017). Miller (2009) mencoba menerapkan penilaian formatif berbasis komputer di Quenss University, Kanada. Dia mengatakan bahwa penilaian berbasis komputer (CBA) sudah menjadi paradigma baru dan sulit untuk menilai banyak siswa di tahun pertama kuliah. Dengan menggabungkan teori penilaian formatif dan CBA, instrumen penilaian baru telah dibuat. Ini menggunakan kemajuan teknologi komputer untuk memberikan umpan balik yang mendukung pembelajaran siswa.
Nicol dan Dick (2006) menyatakan bahwa umpan balik dan asesmen formatif masih diawasi dan dianggap sebagai tanggung jawab dosen di pendidikan tinggi. Namun, beberapa peneliti terkemuka baru-baru ini menentang gagasan ini. Dosen memberikan umpan balik yang "mengirim pesan" kepada siswa tentang apa yang benar dan salah dalam pekerjaan akademik mereka, serta kekuatan dan kelemahannya. Siswa menggunakan umpan balik ini untuk melakukan perbaikan lebih lanjut.
Ada banyak pendapat ahli tentang penilaian formatif di perguruan tinggi tersebut, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa penilaian formatif sangat penting untuk proses belajar di perguruan tinggi. Dengan tablet atau program komputer, penilaian dapat dilakukan. Test formatif dapat dilakukan secara online selain secara offline.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H