Generasi Z: Menghadapi Tantangan Keuangan di Era Digital
Generasi yang dikenal dengan sebutan generasi Z yang lahir antara tahun 1996 hingga 2010 ini dikenal sering berinteraksi dengan dunia digital (Yuhelmi et al., 2022). Mereka menghadapi tantangan khusus dalam mengelola keuangan mereka di era digital, di mana teknologi menyatu dengan setiap aspek kehidupan sehari-hari, seperti pembelian online, investasi dalam saham, obligasi, dll., hingga pembayaran digital melalui berbagai platform seperti Dana, Shopee, Ovo, Go-Pay, Bibit, Reksadana, dll. Namun, generasi Z juga menghadapi masalah dalam manajemen keuangan, seperti kecenderungan mereka untuk menghabiskan lebih banyak uang untuk pembelian barang online.
Â
Tergoda Kekayaan dan Gaya Hidup Mewah di Era Digital, Tapi Kurang Literasi Investasi
Di era digital, generasi Z terbuai oleh keinginan untuk menjadi kaya dan menikmati gaya hidup mewah. Banyak dari mereka tergoda untuk mengikuti tren konsumtif dan gaya hidup mewah, dan mereka sering terpengaruh oleh FOMO, juga dikenal sebagai "fear of missing out", yang mendorong mereka untuk membeli barang-barang mahal tanpa mempertimbangkan bagaimana hal itu akan berdampak pada keuangan mereka dalam jangka panjang. Generasi Z juga dianggap mahir dalam teknologi, tetapi seringkali tidak tahu investasi. Banyak dari mereka tidak memahami sepenuhnya konsep investasi, jenis investasi yang tersedia, serta risiko dan peluang yang terkait dengan setiap jenis investasi, yang dapat menyebabkan keraguan dan ketidakpastian saat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Â
E-wallet Sebagai Solusi?
Pentingnya literasi keuangan tidak dapat dipandang sebelah mata mengingat kesulitan yang dihadapi generasi Z dalam mengelola keuangan mereka di era digital. Dengan adanya e-wallet, generasi Z dapat bekerja sama dengan berbagai vendor dan merek untuk membuka peluang investasi dengan modal yang terjangkau bagi generasi Z. Melalui kemitraan dengan berbagai vendor dan merek, e-wallet dapat menawarkan program investasi yang menarik bagi generasi Z, seperti membeli saham atau reksadana dengan modal yang terjangkau, atau memberikan akses ke platform crowdfunding dan peer-to-peer lending.
Â
Pelatihan Online Kunci Sukses Keuangan Generasi Z
Generasi Z masih khawatir tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik serta risiko investasi yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa mereka juga dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengetahui kapan tepatnya membeli dan menjual saham untuk memenuhi tujuan investasi mereka. Meskipun generasi Z menghadapi tantangan dengan pengelolaan keuangan yang buruk dan kurangnya perencanaan keuangan, untuk membantu generasi Z memahami konsep dasar keuangan dari manajemen anggaran, investasi, dan perencanaan pensiun, mereka dapat mengikuti pelatihan online seperti seminar atau webinar.