Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Membaca Sebagai Terapi: Genre Buku yang Menenangkan Pikiran

29 Agustus 2024   06:18 Diperbarui: 29 Agustus 2024   06:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seorang wanita sedang membaca buku oleh Liufuyu (shutterstock)

Hidup di zaman sekarang bisa terasa melelahkan, ya? Rutinitas sehari-hari, tekanan kerja, dan segala tuntutan hidup bisa bikin pikiran kita tegang. Tapi, pernahkah kamu mencoba membaca sebagai cara untuk menenangkan diri? Nggak cuma bikin santai, membaca juga bisa jadi terapi yang ampuh buat meredakan stres dan kecemasan.

Bayangkan, setelah hari yang panjang, kamu duduk di tempat favoritmu, ditemani secangkir teh atau kopi, dan tenggelam dalam sebuah cerita. Waktu terasa melambat, dan perlahan, beban pikiran mulai menghilang. Buku bisa jadi pelarian yang menenangkan, apalagi kalau kamu pilih genre yang tepat. Yuk, kita bahas genre-genre buku yang bisa membantu kamu merasa lebih rileks dan damai.

1. Fiksi Kontemplatif

Kalau kamu suka buku yang bikin merenung, fiksi kontemplatif mungkin bisa jadi teman terbaikmu. Genre ini menawarkan cerita-cerita yang dalam dan penuh makna, yang bisa bikin kamu refleksi soal hidup, hubungan, dan tujuan. Nggak perlu terburu-buru, kamu bisa menikmati alur yang lambat dan meresapi perkembangan karakter di dalamnya.

Contoh buku:

  • "Norwegian Wood" karya Haruki Murakami
  • "Tuesdays with Morrie" karya Mitch Albom

2. Memoar Inspiratif

Kadang, mendengar cerita hidup orang lain bisa bikin kita merasa nggak sendirian. Memoar inspiratif berisi pengalaman nyata dari orang-orang yang sudah melewati berbagai tantangan. Membaca bagaimana mereka bangkit dan menemukan kebahagiaan bisa memberi kamu semangat dan perspektif baru.

Contoh buku:

  • "Becoming" karya Michelle Obama
  • "Educated" karya Tara Westover

Baca juga: Mengubah Luka menjadi Kekuatan

3. Fantasi dan Fiksi Ilmiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun