Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Konsumsi Berita Hoaks Tanda Kegagalan Pendidikan?

23 Agustus 2024   06:14 Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto seseorang sedang ditunjuk oleh https://www.alamy.com/guilty-pointing-and-fingers-with-business-woman-for-bullying-shame-and-accusation-in-workplace-fraud-blame-and-judgment-with-employee-for-negative-image532390665.html

baca juga: Apakah Gelar Akademis Masih Relevan di Zaman Digitalisasi?

Membangun Masyarakat yang Lebih Kritis

Masyarakat yang kritis tidak akan mudah terombang-ambing oleh arus informasi yang tak terkendali. Kita semua memiliki kewajiban untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dalam menghadapi informasi. Ini bisa dimulai dari diri sendiri, dengan selalu berusaha mencari kebenaran di balik setiap informasi yang kita terima.

Pada akhirnya, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pendidikan jika berita hoaks masih merajalela. Namun, kita juga tidak bisa menutup mata bahwa ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Pendidikan harus beradaptasi, dan kita semua harus turut andil dalam membentuk masa depan yang lebih cerdas dan kritis.

Konsumsi berita hoaks bukanlah tanda kegagalan pendidikan secara keseluruhan, tetapi lebih merupakan pengingat bahwa masih banyak yang harus kita perbaiki dalam sistem dan diri kita. Saatnya kamu mengambil langkah untuk menjadi lebih bijak dan kritis dalam menghadapi dunia yang semakin kompleks ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun