Mohon tunggu...
MUCHAMAD GILANG DWI SAPUTRA
MUCHAMAD GILANG DWI SAPUTRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Muchamad Gilang Dwi Saputra NIM : 202210370311271 Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pentingnya kesadaran Etika Media Sosial bagi Gen Z : Tantangan dan peluang bagi Gen Z

5 Januari 2025   09:57 Diperbarui: 5 Januari 2025   09:57 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

 

Generasi Z atau yang kita sebut dengan Gen Z adalah generasi milenial yang lahir di era digitalisasi dan tumbuh dengan segala kemudahan untuk bisa menggunakan teknologi digital modern. Media Sosial (medsos) telah menjadi bagian dari kehidupan mereka karena semakin berkembangnya teknologi digital modern yang modern,media sosial dapat digunakan sebagai sarana komunikasi,hiburan,mencari penghasilan dan pembelajaran. Namun, penggunaan teknologi yang tinggi sering kali memunculkan persoalan etika dalam berinteraksi di media sosial. Menurut data yang saya ketahui dan dari penelitian-penelitian sebelumnya bahwa aplikasi seperti TikTok,Instagram,Youtube,Facebook,Twitter, dan WhatsApp menjadi platform yang banyak atau yang populer digunakan oleh Gen Z. Meskipun platform tersebut banyak manfaat besar di era digitalisasi ini, penggunaan media sosial tanpa kesadaran etika dapat menyebabkan perundungan (bullying) di dunia maya, penyebaran hoaks, penipuan dan pelanggaran privasi. Semua ini menciptakan tantangan besar dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat dan bertanggung jawab

Rumusan Masalah

1. Apa peran dari media sosial dalam membentuk perilaku sosial Generasi Z?

2. Bagaiman kesadaran etika dapat ditanamkan di Generasi Z dalam menggunakan media sosial?

Isi

Media sosial adalah tempat yang memberikan kebebasan untuk ber-ekspresi tanpa batas, tetapi juga kebebasan ini memerlukan tanggung jawab etis dari penggunanya. Gen Z, sebagai generasi yang banyak sekali menggunakan media sosial, perlu untuk mengerti,memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika digital. Prisnsip etika digital ini mencakup seperti menghormati privasi orang lain, penggunaan Bahasa yang sopan dan positif, dan kejujuran dalam menyampaikan informasi atau tidak menyebarkan informasi hoaks.

Menurut data dan penelitian yang saya ketahui dari referensi beberapa jurnal, sekitar 45% mahasiswa mengahabiskan waktu lebih dari enam jam per harinya di media sosial. Aktivitas ini dapat dengan mengikuti akun-akun Pendidikan dan etika yang dapat membantu untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga perilaku di media sosial. Meski demikian,masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, seperti kecenderungan dalam menyebarkan informasi tanpa verifikasi yang valid sering kali menjadi seringnya penyebaran informasi hoaks dan dapat terjadinya konflik digital akibat komunikasi yang tidak beretika. Penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab juga bisa menyebabkan kerusakan hubungan sosial di dunia nyata. Beberapa penelitian yang saya ketahui dari referensi jurnal menunjukkan bahwa individu yang terlalu sering menggunakan media sosial cenderung mengalami penurunan dalam berinteraksi sosial secara langsung, dalam hal ini menunjukkan sangat pentingnya keseimbangan dalam penggunaan media sosial.

Didalam Undang-Undang Informask dan Transaksi Elektronik (UU ITE) No. 19 Tahun 2016 yang memberikan landasan hukum yang kuat untuk melindungi pengguna media sosial dari berbagai Tindakan yang melanggar hukum atau yang merugikan seperti pencemaran nama baik,penyebaran hoaks,menyebarakn informasi yang menimbulkan kebencian dan melakukan peretasan. Meski adanya Undang-Undang yang ada, hukum saja tidak cukup karena semua itu bisa di hindari melalui kesadaran individual dan Pendidikan tentang etika digital yang harus ditanamkan sejak dini, baik itu melalui Lembaga Pendidikan maupun dari program literasi digital contohnya seminar.

Gen Z juga diharapkan dapan memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang positif, seperti menyuarakan pendapat tentang isu-isu soial dan mempromosikan akan kesadaran lingkungan. Aktivitas digital ini yyang dilakukan melalui media sosial dapat menunjukkan bahwa platform-platform ini dapat menjadi alat untuk perubahan sosial yang positif jika digunakan dengan rasa yang bertanggung jawab. Peran sebagai pembuat konten (content creator) juga dapat menjadi peluang besar bagi Gen Z untuk menyebarkan konten yang memiliki pesan-pesan yang positif. Dengan menghasilkan konten-konten yang mendidik,positif, dan informatif, Gen Z dapat memberikan contoh kepada generasi lain tentang sangat pentingnya etika dalam bermedia sosial. Platfom-platform yang sangat populer saat ini seperti TikTok dan Instagram telah membuktikan bahwa membuat konten yang kreatif,edukatif, dan inspiratif memiliki daya tarik yang besar di kalangan audiens.

Selain itu, Pemerintah dan platform media sosial juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat dan bertanggung jawab. Regulasi yang lebih ketat dan sistem pelaporan yang mudah untuk diakses sangat diperlukan untuk bisa menangani pelanggaran etika di media sosial. Miasalnya, Langkah-langkah yang bisa dilakukan seperti meningkatkan moderasi pembuatan konten dan penegakan hukum yang lebih tegas dapat membantu untuk mengurangi atau sampai bisa menghindari kasus-kasus penyebaran informasi palsu (hoaks) yang bisa menimbulkan kebencian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun