Wonogiri (26/1) Mahasiswa KKN Tim 1 2022/2023 prodi peternakan Universitas Diponegoro melakukan penyuluhan untuk memanfaatkan potensi janggel jagung yang melimpah di Desa Sambiroto, Kabupaten Wonogiri menjadi pakan ternak. Masyarakat Desa Sambiroto kebanyakan bermatapencaharian sebagai petani jagung dan padi tetapi juga memelihara ternak seperti sapi dan kambing sebagai sambilan. Desa Sambiroto terkenal memiliki hasil pertanian seperti padi dan jagung yang melimpah.
Keterlimpahan produksi ini tentunya membuat limbah seperti janggel jagung juga melimpah. Â Janggel atau tumpi jagung adalah limbah hasil pemipilan biji jagung yang ketersediaannya cukup kontinyu, tidak bersaing dengan manusia dan harganya relatif murah. Â Janggel jagung yang dikenal masyarakat hanya sebagai limbah tak ternilai ternyata memiliki potensi salah satunya menjadi pakan ternak. Pakan sendiri dalam dunia peternakan memiliki peranan yang sangat penting untuk kebutuhan nutrisi ternak. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa pakan mengambil sekitar 60-70% biaya operasional pemeliharaan.Â
Fermentasi merupakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan asal limbah karena keterlibatan mikroorganisme dalam mendagradasi serat kasar, merombak komponen kompleks menjadi komponen sederhana.Â
Dalam proses pengolahan limbah pertanian seperti janggel jagung yang pada umumnya memiliki nilai nutrisi rendah dapat ditingkatkan menggunakan proses fermentasi. Selain itu fermentasi juga memiliki manfaat untuk menghilangkan zat anti nutrisi dan sifat amba (bulky) pada janggel jagung sehingga mudah dicerna. Menggunakan bahan pendukung seperti pollard, EM4, tetes tebu dan air serta peralatan ember, toples sudah cukup untuk membuat fermentasi janggel jagung.Â
Waktu yang digunakan untuk masa pemeraman maksimal 21 hari dan minimal 7 hari. Menurut Firdaus et al. (2020) nilai nutrisi fermentasi janggel jagung menggunakan bioaktivator EM4 yaitu 15,36% air, 5,03% abu, 10,04% protein kasar, 28,55% serat kasar, 2,18% lemak kasar dan 38,84% BETN.
Referensi:
Firdaus, M., E. Julianti dan S. S. Ningrum. 2020. Evaluasi nutrisi tumpi jagung yang di fermentasi dengan berbagai macam bioaktifator. J. Faperta Uniki. 1 (1): 35-41.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H