Tuban – Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) yang sedang melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Senori, Kabupaten Tuban, menemukan berbagai kasus kesehatan pada hewan besar. Mereka adalah Muhammad Syahrul Mubarok, Rana Zharifa Zara, dan Nur Lailatul Fitriyah, yang mendapat kesempatan untuk mengamati langsung aktivitas pelayanan kesehatan hewan di lapangan, termasuk prosedur inseminasi buatan yang dilakukan oleh dokter hewan puskeswan, drh. M. Teguh Setiawan
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa terlibat aktif dalam membantu menangani berbagai kasus penyakit ternak besar seperti sapi dan kambing. Zara menjelaskan bahwa dia dan rekannya mendapatkan pengalaman langsung di lapangan.
“Kami banyak belajar mengenai cara penanganan penyakit pada ternak besar, seperti penyakit gangguan pencernaan, infeksi kulit, dan masalah pernapasan pada sapi. Selain itu, kami juga berkesempatan menyaksikan langsung prosedur inseminasi buatan yang dilakukan oleh drh. Teguh,” ungkap Zahra saat diwawancarai.
Program MBKM ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperluas pengalaman mereka dalam praktik kesehatan hewan di lapangan. Tidak hanya teori di kelas, tetapi juga bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut dalam penanganan medis di dunia nyata. Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi ketiganya adalah menyaksikan langsung prosedur inseminasi buatan pada sapi.
"Inseminasi buatan adalah salah satu metode penting untuk meningkatkan kualitas genetik ternak. Melihat langsung bagaimana proses ini dilakukan memberi kami pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya reproduksi ternak secara ilmiah,” tambah Zahra.
Sementara itu, drh. Teguh, dokter hewan yang bertugas di Puskeswan Senori, mengapresiasi keaktifan para mahasiswa yang sedang menjalani program MBKM. Menurutnya, mahasiswa FKH Unair ini sangat antusias dalam mempelajari berbagai prosedur medis yang dilakukan di puskeswan, terutama terkait penanganan hewan besar.
"Saya sangat mengapresiasi keaktifan mereka. Ini adalah kesempatan yang baik bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan, dan mereka menunjukkan minat yang besar dalam setiap kegiatan yang dilakukan di sini,” ujar drh. Teguh.