Tuban --- Dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan di Kecamatan Palang dan Widang, Kabupaten Tuban, di bawah bimbingan drh. Dicky Beo Alfiyanto. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menangani berbagai kasus kesehatan hewan di lapangan.
Zahra, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini, menyampaikan pengalamannya.Â
"Kegiatan ini memberikan kami kesempatan berharga untuk terjun langsung menangani berbagai kasus, seperti atritis, prolaps, dan omphalitis. Dalam kasus atritis, misalnya, kami memberikan terapi antiinflamasi untuk mengurangi peradangan sendi pada hewan. Penanganan prolaps juga dilakukan dengan reposisi organ yang keluar, kemudian memastikan perawatan lanjutan yang tepat" ujar Zahra.
Selain itu, Zahra juga mengungkapkan bahwa tindakan pembersihan luka omphalitis dan pemberian antibiotik dilakukan untuk mengatasi infeksi pada hewan muda.Â
"Kami juga belajar melakukan inseminasi buatan (IB) untuk meningkatkan reproduksi hewan. Pengalaman ini sangat berharga karena memberi pemahaman teknis tentang berbagai prosedur yang diperlukan," tambahnya.
drh. Dicky Beo Alfiyanto, sebagai pembimbing lapangan, menjelaskan pentingnya kegiatan MBKM ini dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
"Mahasiswa perlu lebih dari sekadar teori di kelas. Mereka harus terbiasa menangani kasus langsung di lapangan. Hari ini, kami menghadapi kasus seperti atritis, paralisa, hingga prolaps, serta melakukan tindakan pembersihan rahim dan inseminasi buatan. Setiap prosedur ini memberikan mereka pemahaman nyata tentang penanganan hewan dengan kondisi kesehatan yang bervariasi," jelas drh. Dicky.
Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan melakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB) pada beberapa hewan, disertai dengan pemberian hormon untuk mendukung siklus reproduksi hewan dan memastikan kesehatan janin.
"Program seperti ini sangat penting agar mahasiswa siap menghadapi tantangan dunia kerja sebagai dokter hewan. Mereka belajar mendiagnosis, berkomunikasi dengan pemilik hewan, dan menentukan langkah pengobatan yang tepat. Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung agar mereka semakin matang sebelum terjun ke lapangan," tambah drh. Dicky.
Program MBKM ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan hewan di Tuban, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran efektif bagi mahasiswa, mempersiapkan mereka sebagai calon dokter hewan yang kompeten di masa depan.