Mohon tunggu...
Mubarok
Mubarok Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Mahasiswa Juga

LAHIR DAN BESAR DARI KELUARGA SEDERHANA, MENCOBA MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awas Batu di Jalan!

28 Oktober 2014   19:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:25 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu kemarin saya menengok tetangga di RS Kariadi Semarang. Pak Suhardi tetangga saya yang dirawat di RS tersebut harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang pundak. Setelah menunggu hampir 4 hari akhirnya pak Hardi bisa dioperasi. Pelaksanaan operasi sempat tertunda karena menunggu ketersediaan ruang di RS. Sebagai RS rujukan terkadang pasien harus menunggu mendapatkan ruangan, karena banyaknya pasien yang antri untuk dirawat.

Mendengar cerita dari pak Hardi tentang penyebab patah tulangnya lah yang membuat saya menulis disini. Beliau mengalami patah tulang karena jatuh dari sepeda motor dalam perjalanan dari Klaten ke Semarang. Pak Hardi berangkat dari Klaten sehabis isya, malam Senin tanggal 19 Oktober 2014. Sesampainya di Ampel Boyolali beliau yang mengendarai sepeda motornya terjatuh karena menghindari paving bekas mengganjal roda truk. Potongan paving yang digunakan untuk mengganjal roda tersebut tidak disingkirkan ke pinggir jalan sehingga membuat pengendara menghadapi dilema. Ditabrak juga bisa membuat mereka terjatuh, dihindari juga berpotensi sama, karena dalam keadaan mendadak merubah haluan kendaraan berpotensi terpeleset dan jatuh. Itulah yang dialami oleh pak Hardi, usahanya menghindari potongan paving membuatnya terjatuh.

Singkirkan batu.

Bagi kita yang kebetulan lewat dan menemenghalang di jalan, usahakanlah untuk membuangnya atau setidaknya memberitahukan kepada petugas agar membersihkan jalan. Bagi yang terbiasa menggunakan batu atau paving sebagai ganjal roda, tolong singkirkan setelah digunakan supaya tidak mencelakai orang lain.

mari berhati-hati di jalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun