Peirce dan Saussure ialah dua tokoh yang sangat pengaruh dalam bidang semiotika, tetapi mereka memiliki pendekatan dan pemahaman yang berbeda mengenai konsep tanda. Meskipun keduanya membahas tanda sebagai elemen penting dalam komunikasi dan makna, cara mereka mendefinisikan dan menjelaskan tanda sangat kontras.
Definisi Tanda
Peirce mendefinisikan tanda sebagai sesuatu yang berdiri untuk sesuatu yang lain dalam konteks tertentu. Ia mengembangkan teori triadik mengenai tanda, yang terdiri dari tiga elemen: representamen (tanda itu sendiri), objek (apa yang ditunjuk oleh tanda), dan interpretant (makna atau pemahaman yang dihasilkan dari tanda). Dalam pandangan Peirce, hubungan antara ketiga elemen ini bersifat dinamis dan dapat bervariasi tergantung pada konteks dan pengalaman individu.
Saussure mengembangkan konsep tanda dalam konteks linguistik dengan pendekatan yang lebih struktural. Ia membedakan antara signifier (penanda) dan signified (petanda). Penanda adalah bentuk fisik dari tanda, seperti kata yang diucapkan atau ditulis, sedangkan petanda adalah konsep atau makna yang direpresentasikan oleh penanda tersebut. Dalam pandangan Saussure, tanda adalah satu kesatuan di mana penanda dan petanda tidak dapat dipisahkan. Ia menekankan bahwa makna tanda terbentuk dari perbedaan dan hubungan dalam sistem bahasa, dan bukan dari referensi langsung ke objek di dunia nyata.
Hubungan Antara Tanda dan Realitas
Peirce melihat tanda sebagai jembatan antara realitas dan pemahaman, dengan menekankan pentingnya konteks dalam menentukan makna. Ia percaya bahwa makna suatu tanda dapat berubah seiring waktu dan tergantung pada interpretasi individu. Tanda, bagi Peirce, memiliki sifat yang lebih fleksibel dan adaptif, yang memungkinkan perubahan dalam makna seiring dengan pengalaman dan interaksi manusia.
Saussure berpendapat bahwa makna tanda ditentukan oleh sistem bahasa dan konvensi sosial. Dalam pandangannya, tanda memiliki struktur yang lebih stabil, di mana makna dihasilkan dari hubungan antara penanda dan petanda dalam konteks linguistik. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman makna tidak bergantung pada referensi langsung, tetapi pada sistem tanda itu sendiri dan perbedaan yang ada di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H