Mohon tunggu...
Nurhadi Mubarok
Nurhadi Mubarok Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni S1 Tadris ilmu pengetahuan sosial UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

gemar membaca, menulis, jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Trip

Taman Nasional Baluran Milik Situbondo atau Banyuwangi?

27 Januari 2025   10:44 Diperbarui: 27 Januari 2025   10:44 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Taman Nasional Baluran selalu masuk di dalam list destinasi wisata Banyuwangi. Namun ternyata taman nasional ini sudah masuk kawasan Situbondo. Sebaiknya, masyarakat Situbondo tidak perlu marah apabila Banyuwangi mengklaim Baluran sebagai destinasi wisata daerah mereka, karena Banyuwangi memang paling gencar mempopulerkan Baluran.

Gencarnya masyarakat Banyuwangi mempopulerkan Baluran sebagai destinasi wisata, saya alami sendiri pada saat liburan kuliah beberapa waktu lalu. Saya dan beberapa teman satu kelas berencana untuk mengadakan liburan ke Banyuwangi selama 3 hari. Kebetulan, di sana ada 3 orang teman yang rumahnya asli Banyuwangi jadi bisa dijadikan tempat menginap selama liburan.

Daftar destinasi wisata mulai disusun. Penyusunan daftar destinasi wisata saya serahkan pada teman-teman asli Banyuwangi karena mereka pasti lebih paham lokasi. Daftar lokasi tersebut antara lain : Gunung Ijen, Kawah Wurung, Pantai Pulau Merah, Djawatan, Taman Nasional Alas purwo dan Taman Nasional Baluran.

Singkat cerita, hari pertama di Banyuwangi kami langsung menuju Baluran karena Gunung Ijen ditutup mendadak akibat peningkatan aktifitas. Setelah buka maps, saya kaget ternyata Baluran itu sudah berbeda kabupaten dengan Banyuwangi tepatnya di Situbondo. Saya bertanya ke teman yang asli Banyuwangi "loh ini Baluran sudah masuk Situbondo apa masih Banyuwangi sih sebenarnya?", "Sebenarnya sudah masuk Situbondo, namun terkenalnya memang Banyuwangi dan orang-orang kalau liburan ke Banyuwangi pasti mampir ke Baluran" jawab teman saya.

Setelah 3 hari jalan-jalan di Banyuwangi kami pulang ke rumah masing-masing. Saat sedang santai melepas penat sambil scroll reels Instagram, ada video reels yang muncul dari akun @trip.banyuwangi. reels tersebut menunjukkan kompilasi video destinasi wisata yang disusun dengan gaya kolase. Destinasi yang ada dalam video tersebut adalah Kawah Wurung, Taman Nasional Baluran, Djawatan, Kawah Ijen dan Pantai Wedi Ireng. Caption di video tersebut tertulis "sedikit keindahan alam Banyuwangi dan sekitarnya"

Video tersebut mendapat ribuan komentar. Karena penasaran mengapa mendapat komentar begitu banyak, saya pun membuka kolom komentar. Komentar dipenuhi dengan perdebatan pro dan kontra antara warga Banyuwangi dan sekitarnya. 

Ada yang berkomentar "semuanya diklaim milik Banyuwangi. Punya Bondowoso mepet Banyuwangi langsung diklaim, punya Situbondo mepet Banyuwangi langsung diklaim". Satu contoh lagi "Kawah Wurung Bondowoso, Baluran masih Situbondo wkwk diakuisisi semua". Dari komentar-komentar pihak kontra dengan postingan tersebut, selalu ada balasan "BACA CAPTIONS!!". Dari sini ketahuan kalau netizen memang minim literasi. Padahal sudah ada keterangannya "Banyuwangi dan sekitarnya".

"Iya kami seluruh warga Banyuwangi paham Wurung sama Baluran gak masuk wilayah kami, cuma yang menguniversalkan Baluran itu Banyuwangi, dari dulu udah terkenal emang cuma Banyuwangi meroketkan lagi Baluran, daripada jadi serpihan di pinggir apa salahnya memudahkan orang asing biar sekalian berkunjung ke Banyuwangi" ujar salah satu netizen dari Banyuwangi. Satu lagi "ojok salahno tempatmu sepi wisatawan, iku promosi tempat apik sing cedek Banyuwangi, uduk ngeklaim tempat" ujar netizen yang kemungkinan dari Banyuwangi.

Setelah berwisata langsung ke Banyuwangi dan membaca komentar-komentar netizen, rasanya warga Situbondo tak perlu marah-marah. Karena saya sebagai orang yang jauh dari kedua daerah tersebut, melihat Banyuwangi lah yang paling gencar mempromosikan Baluran. Sebagai contoh ketiga teman saya yang asli Banyuwangi sepakat untuk memasukkan Baluran sebagai salah satu destinasi wisata.

Selain itu ketika anda mencari referensi tempat-tempat wisata Banyuwangi di Google, pasti Taman Nasional Baluran masuk ke dalam daftar. Akun-akun media sosial Instagram dan Tiktok tentang wisata Banyuwangi juga memasukkan Baluran ke daftar tempat yang harus dikunjungi. Jadi, warga Situbondo seharusnya berterimakasih kepada Banyuwangi karena telah mempromosikan Baluran dengan gencar, bukan justru marah-marah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun