Buat para sobat muda, pasti bayangan tentang batu nisan, tanah pekuburan umum, kain kafan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kematian pastilah disisihkan jauh jauh dari pikiran kita semua. “Masih muda gitu lho…. masih mau berkarya… masih mau berprestasi… masih mau membuktikan diri….” itu pasti yang terbersit di benak sobat muda…. Saya juga berpikir tentang hal tersebut hingga ada seorang teman saya yang menghadap Ilahi Robbi mendahului kami semua. Dia meninggal karena komplikasi penyakit lever dan demam berdarah. Umurnya masih muda, baru sekitar 26 tahun… umur ketika energi dan pikiran tercurahkan untuk membuktikan diri, berprestasi, dan tentu saja berhura hura. Semoga dosanya diampuni dan amalnya diterima oleh Alloh.
Sejenak itu menyentak semua angan angan saya, saya besok bisa saja menyusul, atau sebulan lagi, atau setahun lagi, atau 3 tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi, atau tiga puluh tahun lagi… tapi yang pasti waktunya akan datang…. nggak pernah ada surat peringatannya dan bisa jadi tak disangka sangka. Nggak pandang umur, nggak pandang jabatan, nggak pandang kekayaan…. semua pasti dihampiri “kawan setia” kita ini. Akhirnya saya cuma bisa berucap…. kalo kita masih bisa mikirin tentang karir, cita-cita, cicilan KPR rumah dan mobil, serta pertumbuhan anak-anak kita yang lagi lucu-lucunya… jangan lupa sempatin sedikit waktu untuk mengingat mati…. agar hati nggak beku dan karena mati itu pasti.
*Sebuah catatan kecil untuk mengingatkan diri sendiri atas kepergian seorang kawan, semoga engkau mendapat ampunan dan diterima amal-amal mu dan ditempatkan dibagian orang-orang yang beruntung... Amiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H