Mohon tunggu...
Muaz Lho
Muaz Lho Mohon Tunggu... -

a joker card with a horse on a chess game

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Setan Masuk Neraka = Setannya Senang

9 November 2011   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:53 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Beberapa hari lalu saya melakukan diskusi yang berbau keagamaan dan eksistensi tuhan dengan teman saya. Saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang diskusi kami karena yah kami juga tidak jago-jago amat masalah agama, lagipula kami masi jauh dari kata berpengalaman dalam hal ini. Namun, ada bagian menarik dari pembicaraan kami yang akan saya garis bawahi di sini.

Teman saya berkata,” setan itu kan terbuat dari api, dan neraka itu kan isinya api semua. Berarti kalok setan masuk neraka, senanglah mereka. Macem pulang kampung pasti bagi para setan itu”.

Saat itu saya hanya mengangguk setuju, tapi sebetulnya ketika teman saya mengatakan hal tersebut saya teringat kisah yang cukup populer tentang seorang atheis dan 3 pertanyaannya. Entah siapa yang awalnya membuat cerita ini, tapi cerita ini cukup populer dan anda bisa mencari versi originalnya di google.

Saya akan menceritakan kembali kisah ini tapi dengan cara saya sendiri. Begini ceritanya :

Alkisah ada dua orang anak gaul sedang duduk-duduk di kantin sekolah. Sambil makan sate ayam dan minumnya teh botol sosro. Anak gaul yang pertama sedikit lebih bijaksana dari pada anak gaul yang kedua. Mereka terjebak dalam pembicaraan seputar eksistensi tuhan.

Ag bijak = anak gaul bijaksana

Ag biasa = anak gaul kurang bijaksana.

Ag bijak                : woy bro, pa kabar lo mamen.

Ag biasa               : baek gua. Lo cem cem? Aman semua kan?

Ag bijak                : aman mas bre. Woik nongkrong aja kerjamu di kantin, udah sholat belom lo?

Ag biasa               : udah aku. Woy ayok makan.

Ag bijak                : bang, bakso satu sama minumnya cocacola ya (ternyata ag bijak tidak mau memesan makanan sesuai dengan prolog)

Ag biasa               : elo mesen makanan gk sesuai skenario kan harusnya kita makan sate minumnya teh botol sosro.

Ag bijak                : ….

Lama mereka bercengkerama, dan pembicaraan mereka terhenti sesaat ketika ag biasa bertanya kepada ag bijak.

Ag biasa               : eh bijak, lo pernah mikir gak sih. Setan kan  terbuat dari api, terus neraka itu api semua. Artinya    setan itu gak ngerasa kepanasan lah di neraka. Bagi mereka masuk neraka itu pasti sebuah kebahagiaan.

Ag bijak                : …. (hanya dapat terdiam)

Tapi seketika itu ag bijak menampar pipi ag biasa sekuat tenaga. PLAK!!!

Ag biasa               : woy kok kau tampar aku??? Nggak senang bilang, berantam aja lah yok.

Ag bijak                : wes nyantai dong. Itu tadi jawaban aku dari pertanyaanmu.

Ag biasa               : hah?

Ag bijak                : sekarang giliran aku yang nanya. Itu pipimu terbuat dari apa?

Ag biasa               : kulit dan daging.

Ag bijak                : tangan aku ni terbuat dari apa?

Ag biasa               : sama. kulit dan daging

Ag bijak                : sakit nggak pipimu?

Ag biasa               : sakit sih.

Ag bijak                : nah begitulah kira-kira. Meskipun setan dan neraka sama-sama terbuat dari api, tapi dengan kekuasaanNya maka setan akan tetap merasakan sakit dan panas di dalam neraka

Ag biasa               : oooo jadi gitu toh.

Sekian lah pembicaraan antara anak gaul di kantin sekolah. Semoga dapat diambil hikmahnya.

See you at the peak of mountain success

By. Muaz lho

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun