MANAJEMEN PAUD
Pada awalnya hanya lembaga pendidikan Taman kanak-kanak yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia hingga tahun 1999. Bahkan dulu lembaga ini hanya berkembangan di daerah perkotaan. Tetapi, sekarang lembaga pertumbuhan lembaga taman kanak-kanak hingga ke sudut pedesaan. Sementara itu, telah berkembangan lembaga PAUD juga. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, memimpin atau mengarahkan. Kata manajemen memang lebih akrab di dunia ekonomi-bisnis jika dibandingkan dengan manajemen pendiidkan. Bahkan beberapa pihak mensinyalir bahwa manajemen penididikan sebenarnya mengadopsi manajemen dari dunia ekonomi-bisnis. Jika manajemen dalam ekonomi-bisnis objeknya harta dan keuntungan maka manajemen dalam dunia pendidikan objeknya adalah manusia dengan segenap kompetensinya. Karena objeknya berbeda, maka tujuan dari pengelolaan atau manajemen ekonomi-bisnis dengan manajemen penididikan juga berbeda. Dengan adanya pengaturan diharapkan setiap instansi atau lembaga (termasuk lembaga PAUD) dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sehingga manajemen PAUD merupakan suatu upaya mengelola, mengatur atau mengarahkan proses interaktif edukatif secara teratur, terancana tersistematisasikan untuk mencapai tujuan PAUD.
Dengan adanya uraian diatas ruang lingkup manajemen PAUD mencakup apa yang dikelola, bagaimana caranya, bagaimana merencanakannya dan kemana manajemen PAUD akan diarahkan. Adapun tujuan dari manjemen PAUD secara umum adalah mencakup kata kunci efektif dan efisien, sehingga manajemen ini bertujuan agar PAUD mencapai tujuan sebagaimana yang telah dicanangkan secara efektif dan efisian. Sedangkan untuk fungsi manajemen PAUD secara umum adalah terdiri dari 4 hal yaitu perencanaan, pengorganisasi, pengendalian serta pengarahan. Hal ini juga dipakai dalam manajemen ekonomi-bisnis, dimana ke empat hal tersebut sangat penting dan menjadi acuan dalam menjalankan sebuah program dalam suatu lembaga ataupun organisasi. Pertama, rencana merupakan suatu pemikiran atau gagasan mengenai tindakan yang akan dilakukan guna untuk mencapai tujuan. Kedudukan perencanaan sangat penting dalam penyelenggaraan PAUD. Hal ini didalam perencanaan mencakup visi, misi dan fungsi organisasi, tujuan kelembagaan, strategi untuk mencapai tujuan dan lain sebagainya. Perencanaan yang lebih riil dan aplikatif biasanya dilengkapi dengan time schedule atau penjadwalan. Dalam konteks kelembagaan PAUD, hal ini bisa diimplementasikan kedalam kalender akademik yang memuat program sepanjang tahun. Kedua, pengorganisasian merupakan pengembangan tugas secara profesional sesuai dengan kemampuan masing-masing sumber daya dalam menjalankan tugasnya. Jadi, setiap perencanaan harus diorganisasikan kedalam lingkup-lingkup yang lebih kecil, sehingga semua komponen PAUD mendapat tugas sesuai dengan kapaistas masing-masing. Dengan adanya pengorganisasian ini sebuah perencanaan menjadi lebih matang, sehingga keungkinan berhasil lebih besar. Ketiga, kepemimpinan. Tugas utama seorang pemimpin adalah mengantar seluruh komponen yang terlibat untuk meraih tujuan bersama. Ia harus mampu menjadi motivator sekaligus inspirator untuk kemajuan lembaga maupun organisasi yang dipimpinnya. Dalam konteks kelembagaan PAUD, seorang pemimpin atau Direktur PAUD hendaknya tidak terlalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan intern kelembagaan tetapi harus menengok keluar agar dapat menginisiasi sesuatu yang baru bagi lembaga PAUD yang dipimpinnya. Dengan demikian, kepemimpinan lembaga PAUD harus menyeimbangkan antara kondisi lapangan yang ada dengan inisiasi yang akan diusungnya serta rencana yang akan dilkukanya. Keempat, pengawasan. Walaupun sebuah rencana telah disusun dengan matang dan dikerjakan secara organisatoris, tetpi kedua hal ini belum menjamin sebuah rencana dapat terealisasi dengan baik tanpa adanya kontrol atau pengendalian dari seorang pengawas. Dalam konteks manajemen PAUD, maka pengawasan merupakan upaya kontrol terhadap semua komponen kelembagaan PAUD dalam merealisasikan program-program pembelajaran. pengawasan ini bukan dilamksudkan untuk menakuti-nakuti staf-staf yang terlibat didalamnya, tetapi lebih kepada motivasi, pengarahan dan membantu memecahkan kendala di lapangan, sehingga sebuah program kelembagaan PAUD dapat berjalan secara mulus sesuai dengan harapan awal. Selain dari empat komonen diatas, dalam sebuah lembaga PAUD harus ada manajemen kurikulum, manajemen tenaga kependidikan PAUD, manajemen anak-didik di lembaga PAUD, manajemen sarana prasarana, manajemen desain lingkungan PAUD, manajemen input, proses & output PAUD serta manajemen pengewasan (supervisi) PAUD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H