PERSIAPAN PEMBENTUKAN PAUD
Untuk proses pembentukan PAUD tidak mudah. Dalam hal ini memerlukan proses yang tidak singkat. Proses tersebut dapat dilakukan dianatarnya sebagai berikut: (1) LEGALITAS, merupakan masalah pertama dan mendasar yang harus diselesaikan oleh setiap orang atau lembaga yang akan mendirikan playgroup atau PAUD. Legalitas dan status hukum adalah jaminan keberlangsungan lembaga pendidikan yang bersangkutan, mulai dari segi perlindungan hukum, kepercayaan masyarakat, sampai pada standar kompetensi peserta didik yang seharusnya didapat. Pengakuan legalitas, di samping memberi perlindungan hukum, juga mengikat lembaga pendidikan yang bersangkutan untuk mengikuti standar kompetensi kurikulum pendidikan. (2) PRASARANA DAN FASILITAS PLAYGROUP, bagaimanapunjuga mutu dan kualitas pendidikan yang baik dan tidak bisa terlaksana bila tidak didukung oleh prasarana dan fasilitas fisik gedung memadai. Tentuini mencakup segala hal lain seperti arena bermain atau perpustakaan sekolah. Di samping sebagai penentu mutu dan kualitas pendidikan, prasarana dan fasilitas fisik bangunan dapat juga dijadikan petunjuk status sosial lembaga pendidikan bersangkutan. (3) TENAGA PENGELOLA, Masalah tenaga pengelola menjadi salah satu persoalan pokok dan mendasar yang tidak terhindarkan. Perencanaan dan pengelolaan playgroup mencakup 4 bagian inti yaitu Kepemimpinan, Administrasi-birokratif pendukung, Tenaga pengajar kelas dan Staf Ahli. Staf ahli dalam hal ini tertuju kepada orang-orang yang dipekerjakan karena keahlian tertentu yang dimiliki. (4) SINERGI KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT, untuk menyukseskan program pendidikan anak usia dini, kerja sama secara sinergis dan integral di antara berbagai elemen sangat dibutuhkan. Dari kerja sama inilah, ada proses saling melengkapi, memperbaiki, dan menyempurnakan satu dengan yang lain. Peran berbagai elemen yang ada orang tua, lembaga pendidikan, dan lingkungan masyarakat menjadi prioritas yang tidak bisa dielakkan. Kita harus tahu bahwa kesiapan bersekolah pada anak tidak timbul dengan begitu saja. Selain dipengaruhi oleh kematangan, lingkungan tempat anak berkembang juga akan ikut membentuk kesiapan ini. Hal ini sejalan dengan pendapat Monk (1994) yang mengatakan bahwa faktor dari luar, seperti lingkungan dan keluarga.
Tahap Pembentukan
Dalam membentuk sebuah pembentukan PAUD kita harus memahami apa-apa yang harus dilakukan untuk menjadi PAUD yang baik, karena tujuan dari PAUD telah di jelaskan dalam undang-undang pada Pasal 61 PP no. 17 Tahun 2010 yang isinya: (1)Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. (2)Pendidikan anak usia dini bertujuan: membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Perencanaan Pembelajaran
Rencana Pembelajaran adalah suatu kegiatan menyusun kerangka pembelajaran di dalam kelas. Dalam suatu pelaksanaan pembelajaran guru tidak pernah lupa untuk menyiapkan rencana pembelajaran. Tanpa perencanaan pembelajaran tidak dapat terlaksana dengan maksimal karena didalam perencanaan terdapat susunan kegiatan yang akan dilakukkan selama satu tahun pembelajaran. Kegiatan harus disusun dan ditetapkan agar dalam pelaksanaan pembelajaran tidak terjadi kesalahan. Dalam perencanaan pembelajaran harus mempertimbangkan aspek perkembangan psikomotorik, kognitif dan afektif anak didik. Masing-masing aspek sangat penting untuk diperhatikan karena masing-masing mempunyai bobot tersendiri. Untuk aspek psikomotorik adalah bagaimana anak didik dapat memiliki ketrampilan-ketrampilan tertentu. Sedangkan aspek kognitif itu keranah pengetahuan anak, misalkan kemanpuan dalam mengembangkan cara-cara untuk memecahkan masalah. Untuk aspek afektif yaitu ke arah perkembangan sikap, dalam pengembangan sikap akan bervariasi sesuai dengankebutuhan anak.
Ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pendidik PAUD sebelum ia mengajaryaitu:
1.Memahami program kegiatan PAUD
Sebelum mengajar hendaknya pendidik memahami kurikulum Paud yaitu memahami tujuan pendidikan, cara mengajar denganmemberi kesempatan bermain, cara menggunakan dan memanfaatkan sarana, cara menilai hasil pengembangan anak.
2.Menyususn satuan kegiatan mingguan
Pendidik memikirkan dan merenanakan kegiatan untu satu tahun, mingguan dan harian. Satuan kegiatan mingguan berisi beberapa bahan pengembangan diri berbagai bidang pengembangan yang terintegrasi dan tematis.
3.Menyusun satuan kegiatan harian
Kegiatan mingguan dibagi-bagi dalam kegiatan harian. Satuan kegiatan harian berisi uraian tentang kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan oleh pendidik pada hari tertentu. Dalam penyusunan satuan kegiatan harian harus diingat bahwa pelaksanaan pengembangn anak secra bermain, bersifat luwes, memberikan kesempata melakukan pengualangan-pengulangan. Dan memungkinkan anak melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan secara mandiri. Dalam merencanakan satuan kegiatan harian, selalu termasuk pula rencana penilainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H