Mohon tunggu...
Muarifah
Muarifah Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Berdikusi tentang Kebudayaan Dakwah Walisongo

23 November 2021   08:43 Diperbarui: 23 November 2021   08:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demak - Tim 17 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang mengadakan diskusi online bersama dengan tema “Kebudayaan yang diiringi nilai-nilai keagamaan dakwah Walisongo”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada malam hari pukul 19.15-20.30 dengan antusias melalui platform Zoom Meeting. Diskusi tersebut menggandeng pengurus NU dengan narasumber 1 yaitu Muhammad Ulfi Arrona, S.Pd.I (PW IPNU Jawa Tengah) dan narasumber 2 yaitu Faishol Firdaus S.IP.LL.M (Wakil Ketua PCI NU Tiongkok). 

Jalannya diskusi diawali dengan sambutan dari Ibu Dosen Anis Fittria, MSI selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 17. Mengingat keadaan masih belum 100% bebas dari corona, Tim 17 menyiapkan segala sarana penunjang kegiatan dari mulai kamera, handphone, tripod, mikrofon, dan mensetting tempat sebelumnya. Peserta diskusi berjumlah sekitar 45 orang secara antusias mengikuti dari awal hingga akhir. 

Dakwah merupakan mengajak orang lain untuk memeluk suatu agama dan mengajarkan kebaikan dan kebenaran. Dakwah Islam adalah dakwah yang dilakukan doleh orang Muslim dengan mengajak orang lain untuk memeluk agama Islam dan selalu beribadah kepada Allah SWT. Walisongo berarti sembilan tokoh yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. 

“Walisongo adalah seseorang yang mensyiarkan agama Islam di tanah Jawa. Salah satu modelnya unik, yaitu dengan kebudayaan. Padahal negara Indonesia memiliki banyak cara yang beragam, namun pendekatan kebudayaan mampu lebih cepat diterima prosesnya dalam mensyiarkan agama Islam”, Pungkas Narasumber 1.

Dalam menyebarkan agama Islam, para Walisongo menggunakan berbagai macam metode dakwah ada yang menggunakan pendekatan moral, kebudayaan, perdagangan dan masih banyak yang lainnya. Seperti Sunan Kalijaga yang makamya terletak di Kota Demak, beliau menyebarkan agama Islam dengan menggunakan beberapa pendekatan-pendekatan langsung melalui media kesenian seperti wayang, tembang-tembang lagu, seni gamelan dan masih banyak yang lainnya.

“Berbicara tentang Walisongo pasti berbicara tentang masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Tugas Walisongo adalah mensyiarkan agama, walaupun agama dan budaya itu berbeda tetapi bisa disatukan. Agama berasal dari Tuhan dan budaya dari cipta karya manusia dengan perasaan”. Ungkap Narasumber 2.

Diskusi dakwah Walisongo sebagai bentuk pengenalan terhadap pentingnya peran Walisongo dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun