Mawar Putih benar-benar tidak menyetujui ideologi NAZI yang menyebabkan pemusnahan ras Yahudi di Eropa, pembatasan kebebasan, dan juga mereka merancang usaha dalam propaganda anti-Hitler.
Mereka melakukan perlawanan dengan cara sembunyi-sembunyi dan non-kekerasan. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa mereka bisa leluasa menyebarkan semangat perlawanan dalam waktu yang lama.Â
Organisasi ini hilang pada bulan Februari 1943 ketika tiga orang anggota Weisse Rose, Scholl bersaudara dan Christoph Probst ditangkap dan divonis hukum pancung lewat guillotine oleh NAZI (Viehweger pada DW, 2018).
Masyarakat Jerman terutama para akademisi di Jerman menghormati jasa para aktivitis muda tersebut dan banyak menjadikan hasil karyanya sebagai monumen yang patut dilihat seperti figur paving stone berbentuk lembaran pamflet propaganda Weisse Rose (Rickard, 2010).
GENERASI BUNGA
Empat belas Januari 1967 merupakan puncak acara Human Be-In yang diselenggarakan para anak muda yang ingin menyebarkan semangat kasih sayang, persahabatan, dan menolak usaha melanjutkan atau memulai perang dengan negara manapun.Â
Acara ini terbilang sederhana dengan kegiatan yang ngalor-ngidul, tapi itulah ciri anak-anak muda pasifis yang semaunya saja ingin menyebarkan cinta, bukan perang. "Generasi bunga" pun menjadi julukan bagi anak-anak muda tersebut (Wijanarko, Wijayanti, & Muntholib, 2019) dan semakin ikonik dikala momen demonstrasi di depan Pentagon terekam aksi menyorongkan bunga pada tentara yang berjaga (Wibisono pada Tirto, 2017).
Tapi gerakan hippies pada generasi bunga dianggap berakhir pada bulan Desember 1969 karena kekerasan hebat dan aksi curanmor (pencurian kendaraan bermotor) pada sebuah konser musik selama 3 hari.Â
Secara budaya, hippies melahirkan semangat cinta pada lingkungan, kesetaraan gender, dan kembali pada makanan sehat di seluruh dunia. Namun mereka tidak mampu "mengalahkan" perang Vietnam yang resmi berakhir 1975, enam tahun setelah kenangan kelam generasi bunga.
Sebenarnya, masih banyak hal yang berkaitan dengan nama "bunga" yang menjadi inspirasi dalam bangkit dari perang, pembebasan, dan cinta. Tiga momen tersebut saya kira cukup menunjukkan bagi kita bahwa tanpa senjata, hoax, intimidasi, dan keangkuhan ideologi maka kita bisa merubah dunia.
Jika tidak bisa dilakukan sekarang, bisa dilakukan nanti. Jika tidak bisa dilakukan di sini, bisa dilakukan di situ. Bunga akan tumbuh kapanpun dan di manapun untuk mekar dari penderitaan.