Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal 5 Peringatan KAA yang Telah Berlalu

18 April 2020   10:09 Diperbarui: 18 April 2020   10:16 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit photo: www.littlenomadid.com

Hilangnya euphoria KAA tahun ini yang selalu terjadi jelang tanggal 18 April harus digantikan dengan mengingat dan mencari kembali apa yang telah terjadi pada konferensi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Konferensi Asia-Afrika merupakan sebuah event resmi dan bersejarah antar negara-negara di benua Asia dan Afrika yang diselenggarakan di dua kota, namun kota yang wajib menjadi host KAA adalah kota Bandung. 

Namun, sebagai event yang selalu dipakai sebagai peluang wisata ini justru hilang euphoria kala dunia diguncang ketakutan akan virus Corona yang tetap ganas. Hal ini membuat penyelenggaran KAA harus mengikuti protokol pencegahan COVID-19 yang artinya adalah suasana antusias dan meriah Bandung tahun 2020 tidak akan terlihat serta momentum napak tilas bersama perwakilan dari negara-negara peserta di Bandung tidak akan terjadi.

Penyelenggaran macam itu seharusnya merefleksi kembali pandangan awam bahwa tujuan utama KAA masih berlangsung hingga kini bukanlah pariwisata sejarah. Tetapi berbagi misi dan keresahan yang sama yang dimiliki oleh setiap negara anggota KAA untuk dijadikan sebagai patokan dalam kerjasama multilateral. Untuk itu, mari kita kilas balik dan melihat hasil KAA yang telah terjadi dan hasil KAA yang kalian ketahui dari tulisan ini akan menjadi patokan awal kalian dalam mencari dampaknya setelah mereka berkonferensi dahulu.

Konferensi Asia Afrika 2015 diselenggarakan pada tanggal 19-24 April 2015 di dua kota, yaitu Jakarta dan Bandung. Sebagai permulaan, konferensi dibuka tanggal 19 April 2015 di JCC (Jakarta Convention Center) dan konferensi penting ini ditutup pada malam hari tanggal 23 April 2015. Hasil dari Konferensi Asia Afrika ke-60 ini mengeluarkan tiga dokumen, antara lain (1) Pesan Bandung (Bandung Message); (2) Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), dan; (3) Deklarasi untuk mendukung Palestina (VOA Indonesia, 2015; BBC, 2015).

Penyelenggaraan Peringatan Konferensi Asia Afrika 2016 dan event pendukungnya berlangsung lebih lama dari tahun lalu dan dimulai pada 17 April 2016-1 Mei 2016 (Pikiran Rakyat, 2016). Tidak terdapat produk baru dari peringatan KAA tahun 2016, namun event disana sangat banyak dan dominan diikuti oleh generasi muda. Selama dalam waktu tersebut, Museum KAA menuturkan bahwa 5100 orang terlibat dalam parade dan acara lainnya guna memeriahkan peringatan KAA ke-61 (Arcom, 2016).

Sebagai momen yang bersejarah, bulan April 2017 menjadi meriah di kota Bandung karena berbagai Acara Peringatan KAA ke 62. Joko Widodo turut memeriahkan Peringatan KAA ke 62 dengan acara di Istana Negara dengan mengundang kabinet, keluarga Ir. Soekarno, lembaga tinggi negara, dan tentunya para Duta Besar negara-negara anggota KAA (Berita Satu, 2017). Acara di Istana Negara tersebut menyinggung mengenai kemajemukan, isu SARA, dan mengusung deklarasi "Live and Let Live Asia-Africa Unity and Diversity" (Liputan 6, 2017).

Tema "beyond spirit" menjadi tema yang diusung pada Peringatan ke-63 Konferensi Asia Afrika di Bandung yang berlangsung dari tanggal 18-30 April 2018. Museum KAA sebagai promotor utama pada Peringatan KAA kali ini lebih mengutamakan pelibatan generasi muda lokal (anak sekolah dan pemuda lainnya dari Bandung Raya) dan tidak mengundang delegasi luar negeri (Detik, 2018). Selain itu, beberapa pejabat yang turut dalam prosesi "Historical Walk" pada 18 April menuturkan bahwa KAA dapat menjadi modal Indonesia untuk melebarkan pengaruh ekonominya terutama untuk negara-negara Afrika (Ayo Bandung, 2018).

Tahun 2019 menjadi tahun kesekian yang merekam event yang cerah pada Peringatan KAA ke-64 yang mengusung tema "KAA: Inspirasi Perdamaian Dunia" (Asian African Museum, 2019). Prosesi "Historical Walk" dilaksanakan Wali kota Bandung bersama dengan para perwakilan dari 19 negara delegasi negara-negara Asia Afrika. 

Acara "International Student Gathering" yang diselenggarakan oleh Museum KAA bersama Universitas Telkom menjadi event penting para mahasiswa dari berbagai negara yang sedang berkuliah di Indonesia dan menjadi salah satu cerminan dari tema Peringatan 64 tahun KAA (Jabar Ekspres, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun