Ada tiga "kerajaan" yang muncul di Indonesia dan ramai dalam pemberitaan yaitu Keraton Agung Sejagat (KAS), Sunda Empire, dan Kesultanan Selacau di Tasikmalaya.Â
Dengan berbagai latar belakang dan fantasinya, kehadiran mereka lebih mirip seperti keturunan/dinasti yang hilang dan muncul untuk merebut kembali warisannya, yaitu kekuasaan atas dunia.Â
Mereka hadir di Indonesia dan memunculkan berbagai reaksi, mulai dari terhibur, bingung, hingga ironi. Namun bagi kalian yang berpikir mereka adalah kaum pemberontak, micro-nation, dan apapun, itu salah karena sesungguhnya --dari pemberitaan yang beredar---mereka cuma sekumpulan orang dengan fantasi yang cukup liar dan terealisasi.
Namun saya lebih menyoroti kehadiran Sunda Empire di Bandung, dan hal ini beralasan karena:
1. Konsep dari "kerajaan" ini sudah ada sejak zaman pemerintahan Suharto (menurut Ari Subagdja, seorang budayawan Sunda, yang dikutip dari wawancara bersama TVOne).
2. Mengambil nama suku sebagai nama "kerajaan"
3. Salah satu video-nya yang viral adalah kegiatan di UPI, dan sialnya mereka itu berkegiatan di kampus saya menjalani studi.
Jika ditelisik lagi dari berbagai pemberitaan dan video yang beredar, ternyata "kerajaan" ini sesungguhnya bukanlah ancaman bagi kedaulatan NKRI. Bisa dikatakan kegiatan mereka sangat mirip dengan organisasi masyarakat biasa, tapi halusinasinya luar biasa.
Hal itu bisa saya katakan karena mereka hadir jauh dari konsep etnonasionalisme (kebangsaan berdasarkan suatau entitas semata) yang di Indonesia sudah jadi masalah sejak dulu, contohnya adalah GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan RMS (Republik Maluku Selatan).Â
Keduanya berjuang atas supremasi kesukuan yang ada dan bertindak untuk membentuk suatu negara yang berdaulat. Merekalah yang sesungguhnya bentuk ancaman yang sesungguhnya karena berniat mendirikan sebuah bangsa berdaulat di wilayah daerah yang sudah berdaulat dan diakui secara Internasional.
Semangat membentuk sebuah bangsa atas dasar entitas dan ketidakpuasan terhadap suatu pemerintah memang menjadi momok bagi jalannya pemerintahan, di sisi lain, etnonasionalisme dapat 'disetir' untuk menguatkan suatu nasionalisme yang menjunjung tinggi semangat keberagaman.Â