Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN UPI Cibiru Hari ke-5, Simfoni Keceriaan

25 Juli 2019   05:04 Diperbarui: 25 Juli 2019   05:47 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Peduli Lingkungan di Kober Al-Muqodas, Desa Cibodas (Sumber : Dokumen Pribadi)

Pagi yang serupa namun derap langkah yang berbeda terjadi pada hari kelima pengabdian kami di Desa Cibodas tanggal 19 Juli 2019. Lingkungan posko yang dingin di pagi hari tidak menyurutkan langkah beberapa gadis untuk bersiap mengikuti pengajian rutin di Masjid As-Salam di wilayah RW 02. Selain untuk menambah pahala, meningkatkan relasi dengan ibu-ibu wilayah RW 02 menjadi misi terselubung kelompok 21 terlibat dalam pengajian mereka.

Hari jum'at memang cukup sakral bagi umat beragama, baik itu agama Islam maupun Kristen. Hari Jum'at adalah waktu bagi umat muslim (terutama laki-laki) untuk menunaikan ibadah Salat Jum'at. Umat Kristen memaknai jum'at sebagai hari wafat Yesus Kristus dan seringkali dijadikan waktu yang tepat untuk berpuasa.

Selesai pengajian, kami pergi ke Kober Al-Muqodas yang tidak jauh dari posko kami. Di sana kami merencanakan untuk melaksanakan sosialisasi peduli lingkungan sebagai bagian dari program PAUDULI (PAUD Peduli Lingkungan). PAUDULI merupakan serangkaian kegiatan yang menekankan keaktifan anak-anak PAUD untuk membudayakan rasa peduli pada lingkungan. Untuk itu, pengenalan dengan menekankan pentingnya menjaga lingkungan sekitar mereka dari sampah-sampah yang berceceran di sembarang tempat menjadi hal yang penting untuk disampaikan.

Baru saja datang sudah ada kegiatan yang dilakukan oleh Kober Al-Muqodas, yaitu senam. Entah sudah dari sananya guru-guru di sini memang lihai atau lainnya, setiap lagu yang berpindah bisa dikombinasikan dengan gerakan yang smooth dan seruan-seruan yang memang tak asal jiplak. Lagu-lagu disana hanya berfungsi sebagai penyemarak suasana dan "penghitung tempo", sisanya adalah komando dari guru PAUD.

Pembauran pun kami lakukan dengan ikut senam bersama dengan mereka, dan pembauran berhasil. Ketika kami datang ke dalam mereka masih terheran-heran, namun setelah terlibat senam dengan anak-anak itu ternyata lama-kelamaan mereka bisa terbiasa dengan kehadiran kami. Kami juga tampil mengisi kegiatan senam mereka dengan National ice breaking of UPI Cibiru, Sikap Pohon Jambu. Hap... aku pohon jambu, tinggi dan rindang~.

Kegiatan PAUDULI pun mulai berlangsung dengan penayangan video tentang dampak membuang sampah sembarangan yang ternyata menampilkan karakter kartun 3D dari acara yang sempat booming semasa Spacetoon masih gratis, yaitu Happy Holy Kids. Anak-anak memang bisa mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan yang jelasnya mengotori lingkungan, tapi secara pribadi saya berpikir itu juga berkat pembiasaan dari guru-guru di Kober Al-Muqodas sebelumnya. Kenapa bisa berpikir demikian ? penayangan video yang berdurasi 24 menit ini ternyata terlalu lama untuk ditonton bagi anak PAUD yang mudah pecah konsentrasinya tetapi mereka bisa merespon hal-hal mendasar tentang bahaya membuang sampah sembarangan.

Kegiatan hari itu berlanjut dengan aktivitas bercengkrama dengan anak-anak di sekitar posko Kelompok 21. Anak-anak ini memang polos sekali dengan berbagai hal yang ia ketahui secara spontan. Jadi, tidak heran jika mereka begitu mudah sekali "meloloskan" ucapan kasar dan bahkan berbau seksisme keluar sesekali. Les Sukarela yang kami buka dan terbuka untuk mereka diharapkan mampu membina cara berbicara yang baik dan menyenangkan selain meningkatkan pengetahuan mereka.

Malam pun menjelma dengan gelapnya dan mereka bersiap untuk melaksanakan ibadah salat. Setelah salat pun, mereka bersedia kembali ke posko kami dengan mengajak lebih banyak anak, bahkan gadis-gadis yang baru masuk SMP pun datang. Keceriaan mereka di posko mereka bagaikan simfoni di posko kami yang memang jauh dari jalanan tanpa keramaian sinyal kartu Ax*s. Nyanyian pagi hari bersama anak PAUD dan celoteh polos anak-anak di sore dan malam hari menambah keriuhan yang kelompok kami nikmati di desa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun