Posisi kontrol guru, ada lima posisi dalam kontrol budaya positif yaitu posisi penguhukum, pembuat merasa bersalah, teman, pemantau dan manajer. Dari kelima posisi kontrol guru posisi manajer adalah paling ideal, karena ketika guru sudah di posisi ini, ia sudah bisa menempatkan diri sebagai teman dan pemantau untuk mewujudkan identitas yang berhasil.
f. Restitusi - Segitiga Restitusi
Segitiga restitusi merupakan tahapan penyelesaian konflik atau masalah dalam penerapan budaya positif. Langkahnya: menstabilkan identitas (stabilize identity), validasi Tindakan yang salah (validation of unbehaviour), dan menanyakan keyakinan (seek the belief).
(3) Ruang kolaborasi
Ruang kolaborasi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah diskusi dengan anggota kelompok, dan yang kedua adalah bagian presentasi hasil diskusi kelompok. Semua itu dilakukan melalui GMeet yang dipandu oleh fasilitator yaitu Pak Ilyas Kala Lembang.
(4) Demonstrasi kontektual
Di bagian Demontrasi kontekstual ini, saya mendapatkan tugas membuat dua skenario penerapan segitiga restitusi. Setelah scenario dibuat, saya membuat video penerapan segitiga restitusi  bersama siswa.
(5) Elaborasi pemahaman
Di bagian ini, saya ditugaskan untuk memberikan pertanyaan yang dapat menguatkan pemahaman saya tentang isi modul 1.4. Budaya Positif. Saya juga melakukan elaborasi pemahaman dengan instruktur melalui Gmeet pada tanggal 13 Juli 2023
(6) Koneksi antar materi
Bagian ini adalah pengaitan antar materi yang sudah saya pelajari mulai dari modul 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4. Tugas di bagian ini adalah menjelaskan pemahaman saya tentang konsep-konsep inti yang telah saya pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Saya juga diminta untuk menjelaskan hal yang menarik dan di luar dugaan saya.
(7) Aksi nyata
Aksi nyata berisi pemahaman saya tentang modul 1.4. yang diterapkan secara nyata. Di aksi nyata ini saya akan melaksanakan Sosialisasi Penerapan budaya Positif di Sekolah. Selain melakukan kegiatan sesuai alur M-E-R-D-E-K-A, pada hari Rabu, 21 Desember 2022 saya mengerjakan post test modul 1.4.
2. Feelings (Perasaan)
Selama pembelajaran berlangsung, saya merasa senang dan tertarik karena materinya sangat bagus dan dekat sekali dengan tugas saya sebagai seorang guru. dan dengan berdiskusi kelompok, saya juga semakin paham mengenai materi budaya positif. Saya merasa semakin termotivasi untuk memperbaiki diri sesuai dengan nilai-nilai budaya positif di sekolah karena ternyata selama ini masih banyak kekurangan dalam menangani permasalahan yang dialami peserta didik.
3. Findings (Pembelajaran)
Setelah mempelajari modul 1.4 saya banyak belajar untuk memahami konsep-konsep mengenai disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Semua harus dipelajari dan dipahami secara holistik agar benar-benar dapat merealisasikannya dengan baik.
 Budaya Positif tidak bisa diciptakan oleh satu orang saja. Harus ada Kerjasama dari semua pihak di sekolah termasuk orang tua siswa dan masyarakat. Kerja sama yang baik dari semua unsur akan memudahkan terciptanya budaya positif dan juga terbentuknya Profil Pelajar Pancasila di kalangan murid. Penerapan posisi kontrol juga menjadi perhatian bagi saya, Yang dulu saya memposisikan diri pada posisi control pemantau dan penghukum sekarang belajar berada diposisi control manager dalam penyelesaian permasalahan murid dengan menerapkan segitiga restitusi.
4. Future (Penerapan)
Saya akan berusaha untuk mewujudkan budaya positif dengan mengimplementasikan konsep-konsep mengenai disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Dengan menerapkan hal ini, diharapkan ke depannya akan dapat membangun kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan pihak terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H