Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa anak lahir di dunia itu seperti tabularasa, yakni kertas kosong yang siap ditulisi apa saja. Namun, sekarang saya berpikir bahwa anggapan itu tidaklah benar karena sesuai pemikiran KHD, bahwa anak lahir sudah membawa kodratnya masing-masing. Mereka seperti kertas yang sudah bergaris, tetapi garisnya masih samar-samar sehingga tugas pendidik adalah menebalkannya menjadi lebih jelas dengan nilai dan peran terutama keepada guru penggerak. Saya dulu juga berpikir bahwa peran pendidik adalah menyelesaikan materi sesuai dengan capaian kurikulum. Namun, sekarang saya berpikir dalam proses pembelajaran kita harus memperhatian kondisi dan kebutuhan setiap siswa sehingga proses pembelajaran akan berpihak kepada siswa. Di samping itu banyak hal yang harus saya perbaiki dalam menjalankan tugas guru. Diantaranya adalah melaksanakan tugas guru sebagai penuntun yang memahami bahwa setiap anak memiliki kodrat yang berbeda. Dalam proses menuntun ini saya harus mengimplementasikan nilai dan peran guru penggerak, agar tercapai profil pelajar pancasila.Â
4.PENERAPAN KE DEPAN
Berikut pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak.Â
a.Terus belajar untuk mendukung kualitas pembelajaran, baik secara autodidak maupun dengan pelatihan.
b.Menerapkan pembelajaran yang berpihak kepada siswa, misalnya dengan penerapan model pembelajaran interaktif.
c.Berkolaborasi dengan pihak lain untuk mendukung terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas.Â
d.Selalu melakukan refleksi pembelajaran untuk bahan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya.Â
e.Selalu mencari ide-ide baru untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H