Mohon tunggu...
Muamar Khadafi
Muamar Khadafi Mohon Tunggu... Politisi - Peminat Politik Elektoral

Mahasiswa S2 Ilmu Politik, Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Ideologi Politik Terhadap Pembentukan Kebijakan Publik : Perbandingan antara Pendekatan Liberal dan Konservatif

14 Januari 2025   02:50 Diperbarui: 14 Januari 2025   03:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ideologi politik memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan publik. Dalam konteks ini, dua pendekatan yang sering dibandingkan adalah liberal dan konservatif. Pendekatan liberal cenderung menekankan pada kebebasan individu, kesetaraan, dan peran aktif pemerintah dalam mengatasi masalah sosial. Sebaliknya, pendekatan konservatif lebih fokus pada tradisi, stabilitas, dan peran minimal pemerintah dalam kehidupan masyarakat. Kedua ideologi ini tidak hanya mempengaruhi cara pandang terhadap kebijakan, tetapi juga hasil dari kebijakan yang diterapkan. Menurut penelitian oleh Smith (2020), perbedaan ideologi ini dapat dilihat dalam tiga sektor, yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi.         

Pada hal ini, kita akan mengeksplorasi pada ideologi politik liberal dan konservatif membentuk kebijakan publik sekaligus dalam memepengaruhi kebijakan public di berbagai negara. Dengan menggunakan data dan contoh kasus, dan bagaimana pendekatan ini menghasilkan kebijakan yang berbeda dan dampaknya terhadap masyarakat. Data dari Pew Research Center (Political Consultant) berpusat di Washington, D.C, Amerika Seritkat, ditahun 2021, menunjukkan bahwa masyarakat cenderung memilih kebijakan yang mencerminkan ideologi politik, dengan 55% responden mendukung kebijakan yang lebih liberal dalam hal Kesehatan, Pendidikan dan ekonominya, kemudian 45% condong ke arah konservatif. 

Hal ini diambil dari data empiris yang dilakukan dalam bentuk survey oleh Pew Research Cener pada tahun 2021, bahwa ada perbedaan namun, kedua ideologi ini sama-sama memiliki pengikut yang signifikan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana masing-masing ideologi ini mempengaruhi kebijakan publik yang dihasilkan oleh pemerintah. Dalam membandingkan dua pendekatan tersebut,, kita dapat melihat perbedaan yang jelas dalam cara isu-isu seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi (kesejahteraan sosial). Misalnya, di negara-negara dengan pendekatan liberal, pada negara skandinavia seperti Swedia, Finlandia dan lainnya pemerintah menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis, sedangkan di negara-negara yang lebih konservatif, seperti Amerika Serikat, terdapat lebih banyak ketergantungan pada sektor swasta dalam penyediaan layanan tersebut.

Pendekatan Liberal dalam Kebijakan Publik

Ideologi liberal merupakan salah satu pilar penting dalam pemikiran politik modern. Sejak munculnya pada abad ke-17, ideologi ini telah berkembang menjadi berbagai bentuk yang mempengaruhi kebijakan publik, sistem pemerintahan, dan hubungan internasional. Ideologi liberal ditandai oleh beberapa karakteristik utama, antara lain: kebebasan individu, persamaan hak, dan pemerintahan yang terbatas. Kebebasan individu menjadi landasan utama dalam pemikiran liberal, di mana setiap orang berhak untuk menentukan pilihan hidupnya. Menurut John Stuart Mill, seorang filsuf liberal a, "kebebasan individu adalah satu-satunya jalan untuk mencapai kebahagiaan sejati" (On Libety, J Mill, 1859).

Selanjutnya, persamaan hak menjadi salah satu pilar dalam ideologi ini. Liberal percaya bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki hak yang sama untuk menikmati kebebasan dan kesempatan. Hal ini tercermin dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948, yang menekankan bahwa "semua manusia dilahirkan bebas dan memiliki martabat serta hak yang sama" (PBB, 1948). Dampak ideologi liberal terhadap masyarakat sangat signifikan. Salah satu kontribusi terbesar liberalisme adalah pengembangan demokrasi. Negara-negara yang menganut ideologi liberal umumnya memiliki sistem pemerintahan yang demokratis, di mana rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka. Pendekatan liberal dalam kebijakan publik sering kali berfokus pada peran aktif pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan sosial. Misalnya, dalam sektor kesehatan, banyak negara dengan pemerintahan liberal menerapkan sistem kesehatan universal. 

Sebagai contoh, Kanada memiliki sistem kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah, yang memungkinkan semua warga negara untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan tanpa biaya langsung. Menurut laporan dari World Health Organization (2020), sistem ini telah berhasil meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi angka kematian. Selain itu, dalam bidang pendidikan, pendekatan liberal sering kali mendorong investasi dalam pendidikan publik dan akses yang lebih besar bagi semua lapisan masyarakat. Di Finlandia, misalnya, pemerintah mengalokasikan lebih dari 6% dari Produk Domestik Bruto (PDB), ukuran nilai ekonomi suatu negara yang dihasilkan dari produksi barang dan jasa oleh semua unit usaha di negara tersebut. Ini dialokasikan untuk biaya pendidikan, yang menghasilkan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD, 2021). 

Kebijakan ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan adalah prioritas bagi pemerintah liberal, yang percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Namun, pendekatan liberal juga menghadapi kritik, beberapa pihak berargumen bahwa intervensi pemerintah yang terlalu besar dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Sebuah studi oleh Friedman (2019) menunjukkan bahwa negara-negara dengan kebijakan liberal yang ekstrem sering kali mengalami masalah defisit anggaran dan ketidakstabilan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara intervensi pemerintah dan kebebasan pasar.

Pendekatan Konservatif dalam Kebijakan Publik

Ideologi konservatif merupakan salah satu pilar penting dalam politik dan pemikiran sosial yang telah ada sejak lama. Konservatisme berakar dari tradisi yang menghargai nilai-nilai sejarah, budaya,. Dalam konteks ini, ideologi konservatif berupaya mempertahankan struktur sosial yang ada dan mencegah perubahan terlalu cepat, dan mengedepankan bentuk perubahan secara evolusi, juga akan mengeksplorasi pendekatan ideologi konservatif melalui berbagai aspek, dan sektor Pendidikan, Kesehatan serta eknonomi yang termasuk nilai-nilai inti, dan dampaknya dalam kebijakan public, Nilai-nilai inti dari ideologi konservatif meliputi penghormatan terhadap tradisi, pentingnya keluarga, dan keyakinan akan tanggung jawab individu. Menurut Edmund Burke, salah satu tokoh konservatif, masyarakat harus dibangun di atas fondasi tradisi dan pengalaman yang telah teruji (Reflections on the Revolution in France, London: J. Dodsley.Burke, 1790).

Salah satu contoh dari pendekatan konservatif adalah kebijakan ekonomi yang mendorong pengurangan pajak dan deregulasi. Di Amerika Serikat, kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Ronald Reagan pada tahun 1980-an, yang dikenal sebagai "Reaganomics," berfokus pada pengurangan pajak bagi individu dan perusahaan untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari Bureau of Economic Analysis, selama periode tersebut, pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 3,5% per tahun, meskipun ada kritik bahwa kebijakan tersebut memperlebar kesenjangan pendapatan (Bureau of Economic Analysis, 2021). Dalam bidang kesehatan, pendekatan konservatif sering kali menekankan pada peran swasta dalam penyediaan layanan kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun